Dalam kolom keterangan postingannya, si pengunggah melayangkan pertanyaan dan menandai akun Twitter Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Sebelumnya saya minta maaf ndoro @ganjarpranowo badhe matur dan tanglet,"
"Apakah spt ini terlebih tidak patuh dgn protokol kesehatan sudah di perbolehkan ? " tanyanya.
Beredarnya video itu pun langsung mendapat respon dari Ganjar Pranowo.
Ganjar langsung melayangkan teguran berupa reetwet postingan video Bupati Blora berjoget dan bernyanyi tanpa masker tersebut, serta manandai akun Twitter Satpol PP dan Diskominfo di wilayah Blora.
Ia juga menandai akun Wakil Bupati Blora, Arief Rohman.
"Hallo pak @AriefRohman_838 @info_Blora @SatpolPPBlora @DinkominfoBlora," tulis Ganjar Pranowo.
Dikutip dari Kompas.com, terkait dengan video yang beredar tersebut, Djoko membantah jika ia tidak menggunakan masker.
Djoko mengatakan bahwa ia sebenarnya mengenakan masker saat menghadiri acara hajatan tersebut.
Namun masker itu dilepas ketika ia bernyanyi dan berjoget.
"Saya pakai masker, tanya saja yang punya hajat. Jadi masker dilepas saat bernyanyi," kata Djoko, Senin (12/10/2020) seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/10/2020).
Koordinator Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Eko Arifianto menilai, apa yang dilakukan Bupati Blora adalah suatu sikap yang kurang etis di tengah Covid-19.
"Ini sangat memprihatinkan. Kalau kata orang Jawa, Jarkoni, iso ujar ora iso nglakoni, bisa berkata tapi tidak bisa melakukan," katanya.
Sebagai seorang pejabat, kata Eko, seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat di saat pemerintah sedang gencar-gencarnya memutus penyebaran virus corona.