Eks lokalisasi
Diketahui di desa itu merupakan eks lokalisasi.
Namun, dari pantauan Surya.co.id aktivitas pelacuran tersebut masih berlangsung.
Hal ini ditandai sapaan perempuan-perempuan centil meminta kesediaan untuk mampir sangat akrab di telinga.
Rata-rata perempuan ini mengenakan pakaian minim duduk berjajar saling melempar senyum kepada semua orang yang lewat.
LS salah satu pemilik warung yang tak ingin disebutkan namanya membenarkan, aktivitas prostitusi di kawasan tersebut pernah diobrak, tetapi kini kembali buka.
"Dua tahun lalu pernah diobrak-abrik waktu Bupati Lumajang baru menjabat," kata LS, Selasa (13/10/2020).
Saat disinggung mengenai kejadian pembacokan, LS mengaku tidak tahu menahu.
Dia pun mengatakan tak ada saksi mata selain istri AS.
Sebab, kata LS, hubungan warga di Desa Kabuaran terbilang cuek.
Pengakuan ini rasanya juga perlu diamini.
Sebab berdasarkan pengamatan di lokasi bangunan antarwarga saling berjarak.
Kebanyakan dipisahkan lahan kosong yang belum digarap.
"Saya tadi pas pulang dari pasar, tiba-tiba jalan sepi. Terus ada polisi sama Pak RT. Saya tanya Pak RT juga gak tahu," ucapnya.