Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Sedikitnya sepuluh warung makan seafood yang berada persis menghadap pantai selatan rusak parah akibat gelombang tinggi terjadi di pantai Depok, Kabupaten Bantul.
Pemilik warung terdampak abrasi, Dardi Nugroho, mengatakan, gelombang tinggi di pantai Depok sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Namun, yang paling tinggi, kata dia, terjadi pada Kamis (29/10/2020) petang.
Gelombang susul menyusul hingga malam hari, pukul 22.00 WIB.
Menurut dia, saat itu menjadi gelombang yang cukup tinggi.
Baca juga: Nenek Terjepit antara Kapal dan Tiang hingga Tewas, akibat Jembatan Dihantam Ombak
"Perkiraan tinggi gelombang mencapai 15 - 20 meter," kata Dardi, mengawali cerita, saat ditemui di warungnya, Salsabila 2, Jumat (30/10) sore.
Akibat hantaman gelombang tinggi itu, warung Dardi yang berada dekat dengan pantai mengalami kerusakan cukup parah.
Terlihat dua bangunan Limasan miliknya tergerus ombak.
Lantai yang terbuat dari paving block mengelupas.
Bahkan, sebagian pondasi yang menyangga bangunan sudah ambrol.
Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, Dardi inisatif untuk melepas bagian atap bangunan.
Baca juga: Ratusan Orang Konvoi Lalu Lempari Kantor Ormas yang Sama di Bantul, Beberapa orang Terluka
"Barang-barang yang bisa saya selamatkan, ya, saya selamatkan," ucapnya.
Meksi warungnya rusak, Dardi mengaku legowo.
Sebab, kerusakan akibat abrasi dari gelombang pasang merupakan tradisi yang sudah hampir terjadi berulang setiap tahun.
Tahun ini, kebetulan memang yang cukup parah dibanding tahun sebelumnya.
Sebab, posisi warung, kata dia, berada didekat area Palung yang setiap musim Palung itu berubah-ubah.
"Tepat didepan warung saya ini Palung. Jadi memang ini yang paling parah," ungkapnya.
Bukan tanpa usaha, Dardi bersama warga lain yang terdampak gelombang besar sudah berusaha maksimal dengan membuat tanggul sementara.
Namun apa daya. Tanggul yang dibuat dari karung pasir dan bambu, tidak cukup mampu untuk menahan.
Akhirnya, pondasi warung jebol juga diterjang kuatnya gelombang.
Dardi mengatakan, abrasi pantai selatan merupakan tradisi tahunan.
Meski sebagian bangunan rusak. Warung makan seafood pantai Depok tetap buka seperti biasanya.
"Warung makan tetap buka. Kami masih menerima kunjungan. Wisatawan silakan datang. Tapi yang penting harus berhati-hati, dan jangan mandi di laut," tuturnya. (Rif)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Terkikis Gelombang Laut Selatan, 10 Warung Makan di Pantai Depok Rusak