News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswi SMK Diperdaya Kenalan & Dirudapaksa Sejumlah Pria di Sekolah, Pakaian Korban Berlumuran Darah

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI korban rudapaksa- Kisah pilu menimpa seorang remaja berinisial FS (17), warga Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.

TRIBUNNEWS.COM- Kisah pilu menimpa seorang remaja berinisial FS (17), warga Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.

Ia diperdaya oleh teman kenalannya di media sosial.

Setelah itu, gadis tersebut dirudapaksa oleh tiga pria di sebuah gedung sekolah.

Bukan hanya FS sendiri, ibu dan ayah bersama keluarga pun terlihat bersedih sekaligus kecewa setelah mengetahui kejadian yang menimpa FS.

Kepada Tribun Medan, FS mengatakan, dia digilir oleh 3 orang lelaki dari delapan orang kawanan yang membawanya ke sebuah sekolah di kawasan Laguboti.

Kondisi Lokasi

Saat disambangi tempat kejadian perkara di gedung sekolah, lokasi terlihat sepi.

Gerbang sekolah terbuka lebar dan ruangan yang menjadi lokasi perbuatan bejat itu pun tampak berantakan.

Lantai ruangan penuh dengan sampah dan serbuk kayu serta terlihat sebuah triplex berada di atas lantai.

Di atas triplex tersebut, terlihat sebuah penyala api mancis dan bercak darah.

Pintu gedung kelas IA SD Negeri di Laguboti tersebut telah terbuka.

Baca juga: Empat Orang Pelaku Rudapaksa Siswi SMK di Toba Ditangkap, Salah Seorang Pelakunya Buruh

Baca juga: Siswi SMK Jadi Korban Rudapaksa Tiga Orang di dalam Gedung Sekolah, Begini Kronologinya

Baca juga: Kronologi Siswi SMK Dirudapaksa 7 Pria di 3 Lokasi Berbeda, Ada yang Dilakukan di Area Persawahan

Ketika berada di dalam ruangan, terlihat sampah plastik berserak di lantai dan meja yang tersusun penuh debu.

Sejumlah potongan kertas juga terlihat di sekitar triplex yang berada di atas lantai gedung tersebut.

Kronologi

Korban, FS (17) menyampaikan, awalnya pria kenalannya datang bersama seorang temannya dengan mengendarai kendaraan roda dua pada Sabtu (7/11) malam sekira pukul 22.00 WIB.

Pria kenalannya itu inisial DH alias Cogan yang baru dikenalnya sekira 2 minggu lalu.

"Saya baru berteman dengannya (pelaku) itu baru dua minggu. Kami chattingan dan dia ajak saja jumpa."

"Kami jumpanya di depan Gereja HKBP Dusun Sihobuk itu, lalu dibawalah aku ke kafe," ujar korban yang masih duduk di bangku SMK ini sambil menangis di kediamannya pada Senin (9/11/2020).

Lalu DH dan temannya membawa korban ke salah satu cafe di Kecamatan Laguboti.

Di cafe itu, korban diberikan minum sprite.

Tidak lama kemudian, korban merasakan sakit kepala.

Lalu, korban dibawa ke rumah kakaknya di Tambunan.

Di rumah itu, kata korban, ada kakaknya dan keluarganya.

Kemudian, korban diajak si DH ke kamar biar enak bincang-bincangnya.

Di dalam kamar, korban FS, ngotot ingin pulang.

Tapi pria DH tak mengizinkan korban pulang.

DH menjawab jam 4 pagi saja pulang, dengan alasan agar tidak dilihat orang lain.

Kemudian, DH pun mencabuli korban di kamar.

Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, korban pun diantar pulang oleh DH, tapi diturunkan di tengah jalan.

“Saat diperkosa, saya tidak berani teriak karena ketakutan dan setelah itu dia membawa saya pulang, tapi diturunkan di tengah jalan tepatnya di Simpang Gob,” ujar korban.

Setelah korban diantar pulang dan diturunkan di tengah jalan, DH putar balik pulang

Lalu korban jalan menuju rumahnya.

Di tengah perjalanan, berhentilah 4 sepeda motor dengan jumlah 8 orang.

Sekelompok pria terseburt menanyakan tujuan si korban.

FS lalu menjawab bahwa dirinya ingin pulang.

Mereka memberi tawaran pada korban untuk mengantar pulang ke rumah.

Setelah korban naik, para terduga pelaku pun bukannya mengantar pulang malah membawa korban ke arah Porsea dengan alasan untuk makan.

Selesai makan, mereka pun putar balik.

Lalu mereka membawa korban ke salah satu SD Negeri di Laguboti. Korban pun dibawa ke salah satu ruangan kelas.

Lalu tiga orang masuk dan memerkosa korban secara bergantian. Sedangkan lainnya berjaga di luar. Setelah diperkosa bergilir, korban pun pulang jalan kaki.

"Saya dibawa ke sana sudah pagi-pagi itu. Ada 8 orang membawa saya, empat sepeda motorlah. Saya dibawa ke kelas IA. Ada tiga orang yang melakukannya samaku," ujarnya saat disambangi di rumahnya pada Senin (9/11/2020).

Bercak darah yang ada di lokasi gedung sekolah diakui korban merupakan hasil perbuatan bejat ketiga orang tersebut.

"Bajuku pun berdarah-darah. Tiga oranglah yang memaksaku. Aku merasa malu sama teman-teman di sekitar ini," ujarnya sambil tertunduk dan menahan tangisan.

Korban Trauma

Hingga saat ini, korban masih terlihat lemas dan menyampaikan bahwa dirinya masih trauma dan takut melihat orang lain, apalagi lelaki yang belum dikenalnya.

"Masih takut, apalagi lelaki yang belum kukenal," pungkasnya.

Di rumah korban terlihat sejumlah warga tengah berkumpul memberikan semangat  kepada korban FS (17).

Ibu korban, M boru Siagian (40) mengatakan, putrinya memang dikenal sebagai sosok pendiam dan masih polos dan tidak ada berpikiran negatif.

"Dia ini pendiam, dia ini tidak tahu apa-apa. Makanya kami kaget," ungkap M boru Siagian dengan raut kesedihan saat ditemui di rumahnya.

“Saya mau mereka dihukum seberat beratnya. Jujur kami sekeluarga sangat terpukul dengan peristiwa ini. Anak saya ini anak baik, jarang keluar malam dan selalu pulang tepat waktu. Tolong pelaku dihukum mati,” lanjutnya.

Ternyata Pelaku Rudapaksa Sudah Pernah Beraksi di Laguboti

Lokasi rudapaksa korban oleh sekelompok orang adalah sebuah gedung SD di kawasan Laguboti yang tengah kosong. Pasalnya, siswa di sekolah tersebut tengah belajar daring akibat pandemi Covid-19.

Seorang yang diduga pelaku rudapaksa tersebut dikenal oleh seorang warga berinisial PS (50), yang berdomisili di Desa Sibuea.

Keluarga seorang yang diduga pelaku ternyata tidak jauh dari kediaman PS dan terduga pelaku kerap membawa perempuan ke kawasan tersebut.

"Terkait dugaan rudapaksa atau pelecehan seksual yang dialami seorang anak sekolah di wilayah Kecamatan Laguboti ini, persisnya SD Negeri II Laguboti, kebetulan seorang terduga pelakunya yang berinisial RN sudah beberapa kali. Sudah saya ingatkan atas tindak-tanduknya yang melakukan keresahan di tempat ini," ujar PS, Senin (9/11/2020) di lokasi kejadian.

Lelaki berinisial RN tersebut juga kerap membawa perempuan ke rumah neneknya.

"Kebetulan, ia sering membawa perempuan ke rumah neneknya. Jadi warga Desa Sibuea juga sudah resah juga karena perbuatan beliau ini," sambungnya.

Sebelum kejadian rudapaksa di gedung SD tersebut, ia sudah mengingatkan atau menasehati yang diduga pelaku atas perbuatannya selama ini.

Sebelum melakukan aksi, yang diduga sindikat ini ternyata sudah berkumpul di rumah nenek RN.

Alasan perkumpulan tersebut adalah untuk membuat surpise dengan dasar ayah dari anggota sindikat tersebut ulang tahun.

"Saya lihat mereka ngumpul-ngumpul di rumah nenek pelaku, RN. Katanya, mereka ada acara karena bapak dari salah satu dari mereka ulang tahun, mau buat surprise. Jadi orang itu ngumpul-ngumpul di situ, saya kira orang itu sudah mabuk," tuturnya.

"Mereka juga sering pesan minuman kok sama kedai yang depan rumah neneknya itu. Besoknya saya dengar bahwa ada kejadian atau tindak-tanduk seperti ini," lanjutnya.

Sejumlah Pelaku Ditangkap Polisi dan Masih Dilakukan Pemeriksaan

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya masih melakukan pemeriksaan.

Bahkan sejumlah pelaku telah diamankan.

Direncanakan, kasus tersebut akan dipaparkan oleh pihak kepolisian di Mapolres Toba pada Selasa (10/11/2020).

“Benar sudah ada kita tangkap beberapa orang," ungkapnya di Polres Toba, Kabupaten Toba pada Senin (9/11/2020).

"Besok semuanya akan kita paparkan. Saat ini, kita masih melakukan pemeriksaan kepada orang yang yang terlibat dalam rudapaksa tersebut," lanjut dia.

(cr3/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pakaian Siswi SMK di Balige Berlumuran Darah setelah Dip3rkosa Secara Bergilir Sejumlah Pria

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini