News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Merapi

BPPTKG Yogyakarta Sebut Potensi Letusan Gunung Merapi Tak Akan Sebesar Erupsi 2010

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lava pijar meluncur dari kubah lava baru di puncak Gunung Merapi, merayapi dinding kubah ke arah hulu Kali Gendol di sisi tenggara puncak gunung, terpantau dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten, Minggu (13/1/2019) malam. Rangkaian luncuran berlangsung hingga Senin (14/1/2019) pagi. Jarak luncuran tergolong pendek dan tidak membahayakan warga di sisi elatan dan tenggara.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA  - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memprediksi potensi letusan Gunung Merapi kali ini tak akan sebesar erupsi Merapi di tahun 2010.

Ini didasarkan pemantauan serta data-data dan parameter yang selama ini terus dipantau oleh BPPTKG Yogyakarta, mulai sisi aktivitas Merapi, guguran, intensitas gempa dan lain sebagainya.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menuturkan potensi ancaman bahaya Gunung Merapi hingga kini masih sama, yakni jarak terjauh 5 kilometer.

Selain itu, potensi erupsi masih sama, yaitu kemungkinan erupsi efusif seperti 2006, namun disertai eksplosivitas. 

Dari data yang ada hingga kini prediksi erupsi yang akan terjadi tidak akan sebesar erupsi 2010.

Baca juga: Pengungsi Gunung Merapi di Balai Desa Glagaharjo Sleman 198 Orang

Sebab, menjelang erupsi 2010 deformasi Gunung Merapi mengalami peningkatan secara eksponensial setiap hari.

Berbeda dengan yang terjadi saat ini yang sejak Juni 2020 deformasi menunjukkan pemendekan 1 cm/minggu.

"Peningkatan deformasi 2010 eksponensial setiap hari. Jadi misal hari ini 1 cm, besok 2 cm, lalu besoknya 4 cm, 8 cm, dan seterusnya. Kalau sekarang sejak Juni itu bisa 1 cm/minggu.

Jadi peningkatannya tidak signifikan. Pemendekan EDM sampai data saat ini kemungkinan seperti erupsi 2010 tidak terjadi," paparnya dalam konferensi pers bersama BNPB serta BPBD DIY dan BPBD Jawa Tengah, Jumat (13/11/2020).

Hanik Humaida juga menyebutkan sampai saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan. 

Baca juga: Warga Dusun Gowok Sabrang Beraktivitas Normal Meski Sering Mendengar Suara Gemuruh Gunung Merapi

Meski demikian, tidak pula ditemukan peningkatan yang signifikan dari parameter-parameter yang ada terkait aktivitas Merapi hingga kini. 

"Tingkat aktivitas Merapi masih tinggi, belum ada penurunan. Tapi belum ada peningkatan yang signifikan juga. Jadi bisa dikatakan stabil tinggi," ujar Hanik. 

Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, lanjut Hanik, telah terjadi beberapa kali guguran dengan jarak luncur cukup jauh hingga 3 km dan yang terbaru 2 km.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini