TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Pandemi Covid-19 tidaklah membuat semua usaha terdampak buruk.
Yohanes Primata, pengusaha UMKM minuman rempah di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah justru meraup untung di masa Pandemi.
Prima, sapaan akrabnya, memproduksi sejumlah minuman yang berbasis rempah.
Di antaranya ada kopi rempah, wedang rempah dan jahe jeruk.
Dengan merek usaha Teratai Merah, varian minuman ini dikemas dalam bentuk kering sehingga tahan lama.
Baca juga: Rempah dan Ikan Nila Sulut Tembus Pasar Jepang, Olly Tak Menyerah Saat Pandemi, Terus Genjot Ekspor
Saat usaha lainnya mengalami penurunan, tidak demikian dengan usaha Prima.
Permintaan minuman berbasis rempah miliknya justru mengalami peningkatan drastis.
“Awal Covid-19 itu, produksi kami sudah tidak bisa mencukupi permintaan. Per hari saya produksi 1.000 pak,” kata Prima saat berbincang dengan Tribunnews.com, Sabtu (31/10/2020).
Angka itu naik tajam dibanding hari-hari biasa dimana dirinya memproduksi 1.000-1.500 pak dalam seminggu.
Kini produksi minuman Prima stabil diangka 2.000 hingga 3.000 pak dalam sepekan, terutama saat musim hujan.
“Kalau hujan gini (permintaan) mulai kencang. Produksi kami bisa diangka 2.000-3000 pak per minggu,” ujar dia.
Untuk 1 pak, yang berisi 10 kemasan kecil dijual dijual dengan harga Rp 45 ribu.
Ada juga kemasan lebih kecil yakni 1 pak yang berisi 5 kemasan kecil dengan harga Rp 22.500.
Baca juga: Awak Kapal Layar Arka Kinari Persembahkan Konser Jalur Rempah, Digelar Meriah di Teluk Banda Neira
Dari usaha minuman rempah itu, Prima mengaku meraup omzet antara Rp 15 juta hingga 30 juta per bulan.