Polisi menduga ada indikasi bayi tersebut sengaja dibakar.
Tempat itu bukan tempat pembuangan sampah secara berkala.
Warga juga tidak pernah membakar sekitar barongan bambu tersebut.
Sukari menuturkan pihaknya juga polisi menemukan botol plastik minuman berbau seperti minyak tanah.
"Kami masih pastikan lagi temuan ini. Dari tutup botolnya, seperti ada bau minyak tanah," imbuh Sukari.
Polisi koordinasi dengan pihak bidan Desa Sebanen untuk menyelidiki penemuan mayat bayi terbakar tersebut.
Polisi juga mencari informasi keberadaan warga hamil di desa tersebut dan sekitarnya.
Mayat bayi itu ditemukan di perbatasan Kecamatan Kalisat dengan Kecamatan Sukowono.
Tidak menutup kemungkinan pencarian informasi juga meluas sampai ke kecamatan tetangga tersebut.
Lokasi penemuan mayat itu sepi, dan berada di belakang warung.
Kemungkinan bayi itu dibakar pada malam hari ketika lokasi tersebut sepi.
"Kami masih menganalisa untuk memastikan itu," tegas Sukari.
(Surya Malang/Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Update Penemuan Mayat Bayi Terbakar di Jember, Sandal Jepit dan Botol Bau Minyak Tanah Jadi Petunjuk