"Baru empat bulan ini dia kerja. Sebelumnya dia lama merantau di Jakarta," ungkapnya.
Setelah memberikan penjelasan singkat, Marzuki kembali masuk rumah.
Namun, ia terlihat tidak kuasa menahan air matanya.
Dua kali ia membuka kain putih yang menutupi almarhum anaknya itu.
Ia juga terlihat sesekali membelai pipi anaknya yang kini terbujur kaku di hadapannya.
Air matanya terlihat terurai, ia juga terlihat mengusap derai air mata yang jatuh ke pipinya dengan jemarinya.
Melihat itu, beberapa perempuan yang berada di samping jenazah turut meneteskan air mata.
Diberitakan Tribun-Medan.com, atap gudang es krim Aice di Jalan Aluminium Raya, Lingkungan IX, Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli ambruk pada Kamis (19/11/2020).
Peristiwa naas tersebut memakan korban tiga orang, di mana satu orang meninggal dunia dan dua mendapat perawatan medis.
Pantauan Tribun-Medan.com di RS Mitra Medika yang berada di Jalan KL Yos Sudarso Medan, terlihat dua orang korban masih dalam ruangan IGD.
Sementara keluarga kedua korban yang dirawat menunggu di luar rumah sakit.
"Roboh, saat itu lagi sortir es mana yang masih layak dikonsumsi. Tiba-tiba atap roboh," ujar seorang pria yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui di rumah sakit.
(mft/tribun-medan.com/tribunmedan.id)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Air Mata Sang Ayah Tak Terbendung Ketika Melihat Jenazah Anaknya Tertutupi Kain Putih