TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga tewas tersambar petir di Talang Muara Tenggiling, Desa Karang Lantang, Kecamatan Muarajaya, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.
Peristiwa nahas itu terjadi bermula saat korban mengisi daya ponsel melalui perangkat panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Saat itu, sedang turun hujan disertai dengan petir.
Petir kemudian menyambar panel pembangkit listrik dan menyambar empat korban.
Akibat kejadian tersebut tiga orang tewas dan satu korban selamat.
Korban yang tewas dalam musibah tersebut itu meliputi Saimah (60), ibu rumah tangga, Dika (25), Hendri (30).
Sementara satu korban yang selamat atas nama Yan (30).
Namun korban dengan kondisi mengalami luka bakar akibat disambar di bagian pantat. Korban yang selamat dilarikan ke Baturja.
Baca juga: Sedang Membersihkan Perahu, Nelayan Tersambar Petir Lalu Hanyut, Pencarian Sempat Terhambat
Baca juga: Dengarkan Musik di Kamar saat Hujan, Hendra Tewas Tersambar Petir: Menangis Peluk Teman
Kepala Desa Desa Karang Lantang, Kecamatan Muarajaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan, Tambat, menuturkan peristiwa alam yang megakibatkan empat warga satu diantaranya selamat.
Namun karena lokasi Talang Muara Tenggiling jauh dari perkampungan dan pondok korban terpencil tidak ada tetangga yang berdekatan dengan kebun korban.
Akibatnya informasi yang menimpa keluarga ini baru diketahui setelah malam hari.
Terpisah Kapolsek Pengandonan AKP Mardin SH yang dikonfirmasi Kamis (19/11/2020) membenarkan tewsnya tiga warga atas nama ibu dan anak serta satu warga.
Kronologi kejadian
Informasi di lapangan menyebutkan, pada sore nahas itu Rabu (18/11/2020) sedang turun hujan disertai dengan petir.
Sembari menunggu hujan berhenti Dika (25) dan Yan (30) beserta tetangga mereka bernama Hendri (30 ) mengecas ponsel melalui perangkat Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Tiba-tiba petir menyambar panel pembangkit listrik dan menyambar keempat orang yang berada dalam pondok tersebut.
Tiga diantaranya Saimah, Dika dan Hendri tewas di tempat kejadian. Sedangkat Yan tersambar di bagian pantatnya.
Baca juga: Sedang Perbaiki Atap Tempat Kerja yang Bocor, Pria di Sukabumi Tewas Tersambar Petir
Melihat ibu, adik dan temannya tergeletak, Yan langsung berlari ke salah satu pondok tetangga mereka bernama Erhamzah (40) untuk minta bantuan.
Mendapat kabar kejadian itu, Erhamzah langsung bergegeas ke pondok Saiman dan mendapatkan ketiga korban sudah tergeletak tak bernyawa.
Kemudian Erhamzah berlari kesalah pondok warga bernama Ulkamzir dan juga melaporkan ke pusat desa adanya musibah tersebut.
Mendapat laporan itu Kades Karang Lantang Tambat meminta warga untuk berangkat ke Talang Muaratenggiling untuk mengevakuasi ketiga korban.
Sekitar pukul 18.00 sekitar 100 warga dengan perlengkapan seadanya berangkat ke lokasi kejadian.
Baca juga: Remaja Tewas Tersambar Petir saat Dengarkan Musik di Ponsel, Sempat Menangis dan Memeluk Temannya
Karena jaraknya cukup jauh dan melalui hutan, warga baru tiba di lokasi pukul 23.00 malam dan langsung mengevakuasi ketiga jenazah.
Dengan alat tanda darurat dari bambu para korban dibawa dan baru sampai di pusat desa sekitar pukul 03.00 subuh.
Setelah sampai di desa, Hendri diserahkan kepada keluarganya sedangkan Saimah, Dika dibawa ke Baturaja untuk dimakamkan di Lingkungan Kebunjati, Kelurahan Saungnaga, Kecamatan Baturaja Barat.
Sedangkan korban Yan yang luka bakar di bagian pantatnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kapolsek Pengandonan AKP Mardin SH yang dikonfirmasi Kamis (19/11/2020) membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Kapolsek korban sudah dimakamkan didesa masing-masing.
(SRIPOKU/Leni Juwita)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Ngecas HP di Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Satu Keluarga di OKU Tewas Disambar Petir