Sejak itu berbagai persiapan utamanya latihan fisik sudah dilakukan oleh tim yang terlibat.
"Sedangkan di hari H berbagai perlengkapan kita bawa, seperti baju toga lengkap, peralatan elektronik hingga AKI sebagai sumber listriknya kita bawa," imbuh dia.
Setidaknya ada 21 orang yang terdiri dari berbagai elemen civitas akademika STIKBA terlibat acara tersebut.
Mereka menempuh perjalanan 7 jam untuk menuju puncak gunung dengan ketinggian 2.891 di atas permukaan air laut itu.
"Kita berangkat jam 09.00 pagi sampai puncak sekitar 15.30. Sebelum naik kita juga dilepas oleh kepala desa setempat," ujar Filius.
Filius bersyukur acara wisuda di puncak gunung kampusnya berjalan dengan baik.
Terlebih cuaca yang mendukung selama prosesi wisuda serta masalah sinyal dapat diatasi.
"Malamnya hingga pagi sebelum kita berangkat itu ada badai dan kabutnya tebal. Alhamdulillah saat acara hingga kami turun cuaca cerah."
"Dan untuk sinyal kita gunakan alat bantu penguat sinyal," urainya.
Terakhir, Filius menyebut tujuan utama dari wisuda di puncak gunung ini untuk memperkenalkan STIKBA lebih luas kepada mata dunia.
"Jika di Jambi ada kampus kecil yang di dalamnya terdapat orang-orang inovatif dengan kreativitas tinggi yang bisa diangkat ke mata dunia."
"Dan Alhamdulillahnya MURI sekarang ada di tangan," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)