TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir melanda sebagian Kota Semarang.
Banjir tak hanya terjadi di Perumahan Delta Asri 2 Cangkiran, Mijen saja.
Terdapat dua Kelurahan lain di Mijen yang dihantam banjir hingga menyebabkan kerusakan.
Dua kelurahan tersebut yaitu di Sidorejo, Kambangan, Mijen.
Lalu Perum Jatisari, Jatisari, Mijen.
Dari wilayah tersebut banjir di Sidorejo, Tambangan menyebabkan satu rumah milik warga hancur hanya menyisakan dinding rumah depan dan belakang.
Baca juga: Terseret Banjir di Kendal, Jasad Nadia Ditemukan Tak Jauh dari Ayahnya
Atap dan dinding tengah rumah itu sudah hanyut dibawa arus banjir beserta isinya.
Rumah itu milik Sukisno (40) warga RT 3 RW 3 Sidorejo, Tambangan, Mijen.
"Rumah hancur lebur, sisanya sedikit tembok yang ada di ruang tamu dan dapur," kata Sukisno kepada Tribunjateng.com, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Banjir Rob Terjang Pesisir Utara Karawang, Warga Pasang Jaring Pemecah Ombak
Dia menyebut, luas rumahnya 5 meter x 9 meter yang merupakan rumah permanen berdinding tembok.
Rumah itu sudah berada di bantaran sungai Winong yang mengalir di wilayah kampungnya.
"Tinggi banjir hampir 2 meter, kejadian banjir juga berlangsung cepat hanya 30 menit tetapi dampaknya sangat luar biasa," bebernya.
Sementara warga lain, Sri Asmonah mengatakan, rumahnya terendam banjir menyebabkan berbagai peralatan rumah tangga miliknya rusak.
Total kerugian mencapai puluhan juta.
"Kami sudah tinggal di sini turun temurun, saya sendiri sudah 50 tahun lebih tinggal di sini tetapi baru kali ini banjir," jelasnya.
Sutiyo (50) menjelaskan, banjir bandang yang menghantam wilayahnya menyebabkan belasan rumah terendam.
Kemudian ada empat rumah rusak diterjang arus.
Rata-rata kerusakan rumah berupa dinding jebol.
Paling parah rumah milik Sutisno yang hancur dan isi rumah lenyap.
"Banjir tahun ini paling parah hingga menyebabkan besi jembatan bengkok.
Sebelumnya banjir hanya paling tinggi hanya selutut itupun hanya 10 menit saja," paparnya.
Menurut Sutiyo, sungai Winong yang memiliki lebar 5 hingga 7 meter sekarang memang menjadi ancaman bagi warga.
Pasalnya sistem drainase di wilayah atas yang kian parah menyebabkan arus sungai semakin deras.
Terutama setelah pembangunan kawasan BSB dan Peruamahan Teras Bali yang semakin memperburuk resapan air.
"Tidak hanya rumah, talud dan saluran IPAL juga rusak parah akibat banjir kali ini," jelasnya.
Sementara informasi yang diperoleh dari BPBD Kota Semarang, Kelurahan Jatisari juga terjadi banjir yang disebabkan luapan saluran drainase.
Tepatnya di Perum Jatisari Asri RW 6, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kamis (19/11/2020) petang.
Banjir mulai surut sekira 2 jam kemudian mengakibatkan jalan dan perumahan tergenang setinggi 1,5 meter.
Wilayah terdampak sebanyak 4 RT, total 470 jiwa dan 140 KK serta terdapat 12 Lansia.
Akibat banjir, tembok Masjid Al-Ikhlas roboh lantaran dihantam derasnya air. (Iwn)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Rumah Sukisno Hancur Diterjang Banjir di Mijen Semarang, Hanya Tersisa Dinding Dapur dan Ruang Tamu