Sempat beberapa kali menguatkan diri, Lasaria tak kuasa menahan kesedihan.
Ia beberapa kali menelpon dan melepaskan tangis.
Kepada wartawan, Lasaria Situmeang bercerita suaminya merupakan pensiunan TNI-AD yang memulai hidup barunya berladang dan membuka kedai kelontong.
Saban pagi hari, suami tercintanya itu selalu membawa jalan cucu-cucunya.
"Cucunya paling kecil itu masih TK di Immanuel.
Nah, tadi si sulung dan si tengah mau ikut.
Biasanya naik mobilnya orang ini, entah kenapa tadi boncengan naik sepeda motor," cerita Lasaria.
"Jual kedai sampah jual sarapan dan ke ladang (sawah). Udah biasa dia ngajak jalan cucunya.
Gak firasat aku tadi malam," Lasaria Situmeang.
Lasaria beberapa kali menjerit menyesali kepergian suami dan ketiga cucunya.
Dalam tanyanya, mengapa empat orang dari keluarganya diambil Tuhan.
"Mengapa kau ikutkan tiga tiganya. Kenapa nggak kau tinggalkan cucumu suamiku," ujar Lasaria.
Sementara di ruang jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Ruliana Boru Gultom, menantu Lasaria turut tak mengira tiga orang anaknya sekaligus meninggal dunia dari peristiwa tragis kecelakaan beruntun di Jalan Asahan Km 4, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis (19/11/2020) sekira pukul 09.30 WIB.
"Sia-sia semua pengorbananku, semuanya habis, merekanya hartaku. Gak ada lagi yang menghibur aku. Truk kurang ajarnya itu,” jerit Ruliana yang tinggal di Km 4 Simpang, Karang Anyer Kelurahan Dolok Marlawan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.
Baca juga: Tiga Anaknya Tewas Dalam Kecelakaan Beruntun, Ibu Menangis Histeris: Semua Habis, Mereka Hartaku
Baca juga: Ruliana Histeris Tiga Anaknya Tewas Dalam Satu Kecelakaan Maut