WA dapat bagian Rp1 Juta
Sehabis membunuh Dedek, sehari kemudian setelah berhasil menjual motor Dedek, WA mengaku mendapat bagian Rp 1 Juta.
"Motor yang jual RI dengan RA saya dapat bagian untuk nebus laptop dengan membayar utang. Uang nebus laptop Rp 800 ribu dengan bayar utang Rp 200 ribu, totalnya Rp 1 Juta," ungkapnya.
Kemudian sisanya dibagi kawan-kawan yang lain, setelah membayar utang dan menebus laptop, WA melarikan diri ke Lahat dan setelah pura-pura ikut mencari Dedek.
"Saya pulang kemarin langsung sembunyi dalam pondok kosong, saya tidak tahu punya siapa, sehabis itu ketangkap," ujarnya.
Baca juga: Bermotif Pencurian, Pelajar SMA Asal Musi Rawas Dibunuh Teman Lalu Jasadnya Dikubur di Kebun Karet
Alasan WA membunuh Dedek hanya untuk mengambil handphone.
WA mengaku alasannya membunuh Dedek hanya untuk menguasai motor dan handphone milik Dedek.
Karena ia mengaku tidak punya uang untuk bayar utang dan menebus laptop.
"Saya membunuh untuk mengambil handphone dan motor untuk membayar hutang dengan NL (Saksi)," ujarnya.
Detik-detik Dedek Dibunuh dan Dikubur di Kebun Karet
Sebelumnya kepolisian saat ini sudah menangkap empat pelakunya di antaranya Ari Munandar (25 ) warga Tugumulyo, Musi Rawas, Ri (17) warga Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Kemudian RA (18) warga Kecamatan Lubuklinggau Barat I, serta AL (18) warga Kecamatan Lubuklinggau Selatan I.
Kepolisian pun masih memburu seorang pelaku lainnya yang diduga menjadi otak pembunuhan tersebut berinisial WA (16) yang tak lain teman sekaligus kakak kelas korban.
Pembunuhan tersebut berawal saat Dedek pamit kepada ibunya, Minggu (1/11/2020) sekira pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Siswa SMA Asal Musi Rawas Dibunuh dan Dikubur di Kebun Karet, Terungkap Peran Empat Pelakunya