Lima di bagian punggung, satu kali di bawah ketiak dan satu kali di lengan.
Setelah menusuk Dedek, AL memasukkan pisau ke pinggang dan meminta bantuan WA untuk menyeret jasad Dedek.
Al menarik kaki sedangkan WA menarik kepala dan membuangnya ke dalam siring.
Kemudian setelah membuangnya dalam siring keduanya tidak langsung pergi, keduanya sempat memperhatikan sekaligus memastikan apakah Dedek benar-benar meninggal.
Lalu ketika Dedek dipastikan meninggal, keduanya langsung mengambil rumput disekitar TKP dak menutupkannya di atas jasad Dedek, setelah selesai keduanya pulang ke kosan AL.
Tiba di kosan AL dan WA langsung membersihkan bercak darah di tangan pakaian mereka, ketika bertemu dengan temannya Ari Munandar, RI dan RA keduanya mengatakan kalau Dedek sudah mereka bunuh.
WA langsung pulang ke rumah, kemudian Al meminjam mobil milik neneknya, selang enam jam kemudian AL, RA dan Ri mendatangi lokasi dengan membawa cangkul mengubur jasad sekitar 30 meter dari lokasi kejadian.
Sempat Incar Adik Kelas
Sebelum membunuh Dedek, remaja 15 tahun, Wa otak pelaku pembunuhan ternyata sempat mengincar adik kelasnya yang lain.
Hal itu disampaikan, WA saat ditangkap jajaran Polres Lubuklinggau.
WA ditangkap Jajaran Polres Lubuklinggau di tempat persembunyiannya disebuah pondok kosong di Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Sumatera Selatan (Sumsel), tak jauh dari TKP.
Dalam klarifikasinya, WA mengaku sebelum membunuh Dedek.
WA telah merencanakan akan merampok dan membunuh adek tingkatnya yang lain.
"Ia sebelum mengincar Dedek saya mengincar Patur, Patur itu adek kelas sekolah saya juga," ungkapnya pada wartawan, Jumat (20/11/2020).