Laporan Wartawan Serambi, Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kamera jebakan yang dipasang tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam Sabtu (21/11/2020) di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan, berhasil merekam keberadaan Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae).
Informasi terekamnya sosok binatang buas ini diperoleh Serambinews.com Minggu (22/11/2020) setelah anggota BKSDA bersama pihak keamanan melaksanakan patroli keamanan di seputaran lokasi yang telah didatangi harimau.
Kabarnya, berdasarkan pengecekan kamera empat trap yang sebelumnya dipasang berhasil merekam sosok Harimau Sumatera yang memangsa ternak sapi milik warga di sana.
Dalam rekaman itu, sang harimau tersebut tampak kembali untuk memakan sisa tubuh sapi yang masih tertinggal di lokasi kejadian.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam memasang kamera jebakan atau camera trap untuk memantau Harimau Sumatera.
Pemasangan kamera trap ini menyusul munculnya satwa liar tersebut ke dekat permukiman penduduk dan memangsa hewan ternak, Sabtu (21/11/2020) di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan.
Riya Kamba SHut, salah seorang petugas BKSDA wilayah II Subulussalam yang turun ke lokasi membenarkan adanya temuan bangkai bekas terkaman harimau termasuk jejak sang binatang buas itu.
Namun sejauh ini pihak BKSDA belum dapat memastikan berapa individu harimau yang masuk ke dekat permukiman penduduk lantaran jejak kaki kurang jelas akibat musim hujan.
Tim BKSDA hanya dapat memperkirakan harimau tersebut sudah dewasa. Hal itu berdasarkan jejak kaki yang masih tersisa dan petunjuk lain.
Hewan ternak milik Gunawan Cibro ini menurut Riya Kamba dimangsa harimau dari kandangnya yang terletak di kebun kelapa sawit dekat permukiman warga.
Baca juga: OTT Perdagangan Satwa Liar Rp 6,3 Miliar, Polda Aceh Sita Sisik Trenggiling, Kulit, Tulang Harimau
Guna mendeteksi secara jelas soal sosok harimau tersebut, tim pun memasang empat unit kamera trap.
BKSDA juga berdiskusi dengan masyarakat terkait konflik harimau yang menggegerkan penduduk setempat.
"Malam ini kami tim BKSDA, WCS dan pemilik ternak sapi akan berjaga di lokasi sekitar TKP untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan," terang Riya Kamba.