TRIBUNNEWS.COM - Beberapa sekolah kini sudah mulai kembai menerapkan proses pembelajaran tatap muka.
Termasuk sebuah sekolah di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sayangnya, belajar tatap muka itu harus dihentikan sementara.
Baca juga: Buka Munas X, Presiden Jokowi Minta MUI Kawal Program Vaksinasi Covid-19
Hal itu menyusul temuan kasus baru terhadap seorang siswa sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Untuk saat ini sekolah lain tetap melakukan aktivitas seperti biasa, hanya yang ada siswa positif yang dihentikan sementara sampai kondisinya baik," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Bahron Rasyid, Selasa (24/11/2020).
Dikatakan Bahron, aktivitas pembelajaran sekolah secara tatap muka di Gunung Kidul sudah mulai diterapkan beberapa bulan lalu.
Dalam proses pembelajaran transisi itu, biasanya dilakukan pertemuan satu kali hingga dua kali dalam seminggu dengan durasi sekitar dua jam.
Adapun terkait dengan kasus siswa terkonfirmasi positif corona, lanjut dia, bukan kali ini saja terjadi.
Baca juga: Mempelai Wanita Positif Covid-19, Pernikahan di Ponogoro Tetap Digelar, Begini Kisahnya
Sebelumnya, kasus serupa juga pernah dijumpai di Kecamatan Tepus.
Sebagai penyikapannya, dinas menutup sementara aktivitas di sekolah tersebut.
Tertular dari gurunya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty saat dikonfirmasi membenarkan adanya temuan baru kasus Covid-19 terhadap seorang siswa sekolah di Kecamatan Patuk.
Setelah dilakukan penelusuran, siswa itu terjangkit virus corona lantaran tertular oleh gurunya saat mengikuti aktivitas belajar secara tatap muka di sekolah.
"Dari guru (penularannya)," kata dia. Untuk memutus rantai penularan virus itu, pihaknya mengaku hingga kini masih melakukan upaya tracing lanjutan.
"Sedang berlangsung (penelusuran) jadi belum dilaporkan lengkap oleh puskesmas," ucap Dewi. (Kompas.com/Markus Yuwono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gelar Sekolah Tatap Muka, Seorang Siswa Tertular Covid-19 dari Gurunya"