News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seratusan Warga Desa Blater Diserang Chikungunya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue dan chikungunya kian pendek menyusul perubahan iklim yang terjadi secara global.

Hanya, penderitanya mengalami sejumlah gejala, seperti lemas pada persendian.

Meski begitu, bukan berarti ancaman virus ini bisa dianggap enteng.

Penyakit ini bisa mengganggu mobilitas penderitanya.

Selain mengobati penderita, Dinkes Kabupaten Purbalingga juga melakukan fogging untuk mengendalikan penyebaran virus ini.

Fogging dilakukan melalui penyelidikan epidemiologi sebelumnya.

Hanung mengatakan, pesebaran virus dengan perantara nyamuk ini tidak lepas dari kondisi kesehatan lingkungan.

Baca juga: Pengin Menikah Lagi dan Punya Anak, Vicky Nitinegoro Cari Istri yang Paham Agama, Ini Alasannya

Karenanya ia menekankan pentingnya menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah datangnya penyakit.

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) perlu digiatkan,terutama saat musim penghujan saat ini.

Hujan yang turun sering menyebabkan lingkungan lembab hingga memicu perkembangbiakan nyamuk lebih cepat.

“Apalagi di musim penghujan, banyak air menggenang,” katanya. (Khoirul Muzakki)

Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Seratusan Warga Desa Blater Diserang Chikungunya, Dinkes Purbalingga: Jangan Dianggap Enteng

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini