Hanya, penderitanya mengalami sejumlah gejala, seperti lemas pada persendian.
Meski begitu, bukan berarti ancaman virus ini bisa dianggap enteng.
Penyakit ini bisa mengganggu mobilitas penderitanya.
Selain mengobati penderita, Dinkes Kabupaten Purbalingga juga melakukan fogging untuk mengendalikan penyebaran virus ini.
Fogging dilakukan melalui penyelidikan epidemiologi sebelumnya.
Hanung mengatakan, pesebaran virus dengan perantara nyamuk ini tidak lepas dari kondisi kesehatan lingkungan.
Baca juga: Pengin Menikah Lagi dan Punya Anak, Vicky Nitinegoro Cari Istri yang Paham Agama, Ini Alasannya
Karenanya ia menekankan pentingnya menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah datangnya penyakit.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) perlu digiatkan,terutama saat musim penghujan saat ini.
Hujan yang turun sering menyebabkan lingkungan lembab hingga memicu perkembangbiakan nyamuk lebih cepat.
“Apalagi di musim penghujan, banyak air menggenang,” katanya. (Khoirul Muzakki)
Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Seratusan Warga Desa Blater Diserang Chikungunya, Dinkes Purbalingga: Jangan Dianggap Enteng