Secara umum, lanjut mantan Menteri Sosial RI, keadaannya aman. Informasi dari tim di lapangan material sudah tidak mengalir lagi, kendati masih terdapat bau belerang. Tetapi semua pihak harus tetap waspada, dihawatirkan terjadi aliran lahar panas jika turun hujan.
"Mohon saling waspada, menjaga jarak aman dan tetap menjaga protokol kesehatan," ungkapnya.
Sementara, laporan yang diberikan BPBD Jatim menyebutkan Gunung Semeru pada pukul 01.23 WIB aktifitasnya mengalami peningkatan.
Dari pantauan Pos Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di wilayah Gunung Sawur, Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, keberadaan Gunung Semeru telah terjadi dan teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 Meter ke arah Besuk Koboan.
Dari data yang terekam di sismograf, 20 milimeter lahar gempa sedang berlangsung.
Kondisi tersebut semakin meningkat pada pukul 03.00 WIB, di mana keberadaannya sudah terjadi hujan bercampur abu awan panas. Dan di saat bersamaan letusan masih berlangsung dengan potensi lahar panas cukup kuat.
”Saya mengimbau agar masyarakat sekitar mewaspadai aliran lahar panas bila terjadi hujan deras,” pinta Khofifah.
Dengan kondisi seperti itu, diharapkan masyarakat Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang dan Rowobaung Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo dan Dusun Kajar, Kuning Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro segera keluar dari rumah mereka.
Pasalnya, kondisi tersebut berpotensi lahar panas terjadi apabila turun hujan. Bagi masyarakat yang beraktifitas sebagai penambang di aliran DAS Rejali, Besuk Semut dan Besuk Sat, dirinya meminta agar warga segera menghentikan aktifitasnya.
“Pengungsi warga berada di Pos Gunung Sawur, SD Supiturang dan masjid terdekat," lanjutnya. (SURYA.co.id/Fatimazatuz Zahro)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Khofifah Kirimkan Sembako dan Siapkan Dapur Umum untuk Warga Pengungsi Erupsi Gunung Semeru