TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Jasad Hansen Federik Sagala akhirnya ditemukan, Kamis (3/12/2020) setelah dua bulan sejak tertimbun longsor di lokasi tambang Air Layah Barat Muaraenim.
Jasad Hansen saat ditemukan masih berada di dalam cabin alat berat yang ia operasikan.
Musibah itu terjadi awal Oktober 2020 sekitar pukul 05.30 WIB.
Sebelum kejadian ada empat orang operator PT PAMA yang sedang berada di lokasi, namun saat itu tiga operator lainnya ke luar dari cabin untuk melaksanakan salat subuh.
Sedangkan korban Federik Hansen Sagala tinggal sendirian berada di cabin unit di PC 400 di lokasi kejadian.
Tiba-tiba diduga tanggul sump Gobi Jebol yang mengakibatkan lonsoran tanah bercampur lumpur menimbun alat berat yang sedang operasi di elevasi sump di bawahnya.
Setelah ditemukan, jasad Federik Hansen Sagala, dibawa ke rumah duka di Desa Karang Raja, Kecamatan Muaraenim.
Direncanakan jenazah Federik akan dimakamkan di Greenland Banko Barat siang ini.
Sebelum dimakamkan, pihak keluarga menggelar acara kematian sesuai adat Batak.
Rumah korban mendadak ramai dipenuhi sanak keluarga yang ingin menyampaikan bela sungkawa atas kepergian korban untuk selama-lamanya.
Tampak istri korban, Rolina Sirait sambil menggendong putri keduanya yang baru berusia sekitar 2 tahun tak sedikitpun bergeser di samping peti jenazah korban.
Federik Hansen Sagala menjadi korban dalam tragedi longsor yang terjadi di kawasan Tambang Air Laya Barat pada tanggal 1 oktober yang lalu.
Jenazah Federik ditemukan sekitar pukul 02.45, Kamis (3/12/2020) dini hari tadi.
Jasad korban ditemukan masih berada di dalam cabin PC 400 yang biasa ia operasionalkan dan terakhir kali ia dinyatakan tertimbun.
Terlihat melayat ke rumah duka, Kapolres Muara Enim AKBP Donni Eka Syaputra SH, SIK, MM.
Baca juga: Bencana Tanah Longsor di Cianjur, Satu Orang Meninggal Dunia
Masih di Dalam Cabin PC 400
Dua bulan melakukan pencarian secara maksimal sejak musibah tertimbun di lokasi pertambangan, tubuh Federik Hansen Sagala, Operator PC 400 PT Pama Persada Nusantara yang tertimbun lumpur yang longsor di Tambang Air Laya (TAL) Barat akhirnya ditemukan, Kamis (3/12/2020).
Jasadnya ditemukan masih berada di dalam kabin PC 400 yang dikendalikannya.
"Benar, berkat kerja keras semua tim rescue, baik PTBA, PAMA, dan tim pendukung lainnya, Alhamdulilah, korban yang tertimbun sudah berhasil ditemukan, dan kita turut berduka cita, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dan jenazahnya sudah dievakuasi sekitar pukul 02.45 tadi," kata Manager Humas Komunikasi dan Adm Korporate PT Bukit Asam, Iko Gusman, Kamis (3/12/2020).
Menurut Iko, korban berhasil ditemukan dalam posisi masih berada di dalam kabin PC 400 yang korban operasionalkan terakhir kali saat peristiwa longsor itu terjadi.
Saat ini mereka akan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban terlebih dahulu apakah akan dilakukan autopsi atau tidak tidak.
"Jika tidak, maka jenazahnya akan kita serahkan langsung ke pihak keluarga, tapi jika mau autopsi maka akan kita tindak lanjuti," kata Iko.
"Ternyata posisi korban masih berada di dalam cabin PC 400 itu, dan saat ini jenazah korban sudah dibawa ke RS BAM Tanjung Enim," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul 2 Bulan Tertimbun Longsor, Saat Ditemukan Jasad Federik Hansen Masih di Dalam Cabin Alat Berat