"Saya hanya tau akan ada rapid test KPPS," lanjut dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan, insiden itu dipicu kesalahpahaman saja.
"Itu karena adanya kesalahpahaman," jelasnya.
"Sebenarnya kami sudah menyediakan dua tempat pelaksanaan rapid test, yaitu di Tanjungkarang Pusat dan Way Halim. Tapi banyak dari mereka tidak paham satu tempat itu (Way Halim)," jelas Edwin.
Baca juga: Polisi Tambah Empat Lokasi Rapid Test Covid-19 di Petamburan
Selanjutnya, kata Edwin, ribuan KPPS tersebut diarahkan untuk melanjutkan rapid test di puskesmas yang ada di dekat kediaman masing-masing.
"Setelah dibubarkan, akhirnya kita menyuruh mereka (KPPS) untuk melanjutkan rapid test di puskesmas-puskesmas," jelas Edwin.
Ribuan KPPS Reaktif
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung Dedy Triadi mengatakan, rapid test tahap kedua ini diikuti 1.533 orang KPPS se-Bandar Lampung.
“1.533 orang ini adalah yang hasil rapid test-nya reaktif pada 26 November kemarin. Kami lakukan rapid test tahap kedua untuk menentukan penggantinya,” kata Dedi, Jumat (4/12/2020).
Pada pelaksanaan rapid test sebelumnya, sebanyak 15.300 orang calon KPPS dan petugas ketertiban TPS diambil sampel darahnya sebagai syarat penyelenggaraan pemilu.
Setelah hasil rapid test keluar, sebanyak 1.533 orang dinyatakan reaktif.
Rapid test ulang untuk lihat masih reaktif atau tidak
Dengan demikian, para KPPS dan petugas ketertiban TPS itu diminta untuk isolasi mandiri terlebih dahulu.
“Setelah isolasi mandiri, kami adakan rapid test tahap kedua untuk melihat apakah masih reaktif atau tidak,” kata Dedy.