TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Polisi masih mendalami kasus kematian Diana (48), penghuni rumah kontrakan di Jalan Marindal Kawasan Kanal Gang Sawah Kecamatan Patumbak, Kabupaten DelisSerdang.
Sari, tetangga korban yang juga pertama sekali menemukan jasad korban, menduga kematian janda beranak satu itu tidak wajar.
Menurut Sari, bisa jadi Diana menjadi korban pembunuhan.
"Kami belum tahu sampai sekarang, dan masih bertanya-tanya karena kematiannya janggal. Dari tanda-tanda dan kondisi yang ada, bisa jadi mati dibunuh," ujar Sari ketika ditemui Tribun-Medan.com di kediamannya, Senin (14/12/2020).
Rumah Sari dengan korban masih berhadap-hadapan.
Kata Sari, keseharian korban cukup ramah dengan warga sekitar, meski terkesan tertutup untuk masalah kehidupan pribadinya.
Baca juga: 10 Negara Angka Kesembuhan Covid-19 Terbanyak dan Negara dengan Kematian Terendah di Dunia
Tidak ada juga riwayat pertengkaran dengan tetangga selama ini.
Apalagi, korban jarang berada di rumah pada siang hari sehingga waktu untuk bersinggungan dengan para tetangga kecil kemungkinan.
Terkait sosok yang sering bertamu ke rumah korban, sepengetahuan Sari berdasarkan pengakuan korban semasa hidup, adalah adik angkatnya.
"Paling katanya dulu adik-adik angkatnya. Tapi, kita enggak tahu siapa adik angkatnya itu," tutur Sari.
Sepengetahuan Sari, tamu yang berkunjung ke rumah Diana juga terbilang jarang.
Sebab, korban beraktivitas di luar rumah mulai pagi hinga sore hari sekitar pukul 18.00 WIB, setiap hari kecuali Minggu.
Baca juga: Bendera Israel Terima Kasih Mossad Terlihat di Iran Beberapa Hari Setelah Kematian Fakhrizadeh
Pada Sabtu 12 Desember 2020 pukul 6 sore lalu adalah waktu terakhir dia melihat korban di rumahnya sebelum kejadian.
Terkait sosok adik angkat yang disebut sering datang ke rumah korban.
Ramadhani, keluarga korban mengaku tahu dan kenal sosok tersebut.
Ramadhani mengaku telah memberikan nomor telepon sosok adik angkat tersebut, kepada polisi, apabila dibutuhkan jadi saksi.
"Sudah saya berikan nomornya ke polisi dan katanya sekarang lagi di Jakarta," terang Ramadhani.
Baca juga: Dua Hari Tak Muncul, Saat Diintip Dari Jendela, Diana Ternyata Tewas Dengan Tangan dan Kaki Terikat
Diberitakan sebelumnya, jasad Diana pertama kali ditemukan oleh Sari, yang merupakan tetangga korban.
Pengakuan Sari, dia menemukan Diana pada Minggu siang, 13 Desember 2020 Pukul 13.30 WIB sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Awalnya Sari merasa aneh karena korban tak datang ke rumahnya pada Minggu pagi kemarin.
Padahal, biasanya korban datang ke rumahnya saban hari.
Lantaran hingga tengah hari korban tak muncul, Sari yang merasa penasaran memutuskan melihat ke rumah kontrakan korban.
Meski dipanggil-panggil sampai 5 menit, tak kunjung ada sahutan dari dalam rumah.
Ia akhirnya melihat dari sebelah rumah korban.
Sontak ia terkejut melihat rumah korban dalam kondisi berantakan dan berpasir.
Kondisi di dalam kamar juga tak jauh berbeda.
Pakaian juga tempat tidur terlihat berantakan.
Sari menemukan korban dalam posisi tangan terikat.
Begitu pula mulutnya diikat menggunakan kain.
Korban ditemukan mengenakan celana jins mini dan kaus dalam wanita berwarna hitam.
Sedangkan posisi tempat tidur sudah tergeser rapat ke pintu kamar.
Diketahui, korban bekerja tak jauh dari rumahnya dengan beragam pekerjaan ibu rumah tangga yang bisa dikerjakannya.
Setahun belakangan, korban tinggal sendirian dan memang tidak terlalu sering berkomunikasi dengan para tetangga lantaran dianggap sibuk dengan rutinitas kesehariannya.
"Karena, Bukde Diana (korban) biasanya pergi kerja jam 7 pagi dan pulang jam 5 atau jam 6 sore," terang Sari.
Sementara itu, Kapolsek Patumbak Kompol Arfin Fahreja mengatakan masih mendalami kasus ini.
Termasuk memeriksa saksi-saksi juga telah dilakukan.
"Kita masih mendalami, mohon waktunya ya," terang Kapolsek.
(Arjuna Bakkara-tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Teka-teki Kematian Janda di Marindal, Tetangga Sebut Ada Sosok yang Kerap Datang ke Rumah Korban