"Kita langsung gerak dan sampaikan bahwa kalau memang curiga, kita autopsi ajalah gitu untuk autopsi, kita bawa dulu ke Rumah Sakit Hadrianus Pangururan supaya kita melengkapi administrasi untuk autopsi ke Bhayangkara Tingkat II Medan," lanjutnya.
Baca juga: Pria Paruh Baya Nekat Merudapaksa Gadis 16 Tahun di Rumahnya, Ancam akan Bunuh Korban jika Tak Nurut
AKP Suhartono juga menuturkan pihaknya tetap berhati-hati menangani kasus ini .
Saat ini pihaknya belum bisa menyampaikan keputusan sebelum ada hasil autopsi.
"Setelah itu, kita tunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Medan.
Kita pun harus hati-hati dalam hal ini karena ada kecurigaan keluarga, datanya harus otentik ya kan," ujarnya.
"Jadi kalau memang hasil otopsi ini memang minum racun, ya jelas dan kita enggak menduga-duga lagi ya kan.
Ini kan kita masih menduga-duga, apakah ini pembunuhan atau apa ya kan," lanjutnya.
Pihaknya juga berencana memastikan penyebab kematian korban ke laboratorium kriminalistik (labkrim) Polda Sumut.
"Setelah kita nanti peroleh hasil bahwa lambungnya mengandung racun, kita juga masih membawanya ke laboratorium kriminal (labkrim) Polda untuk memastikan dan kalau diotopsi, apakah memang ada kekerasan dengan benda tumpul atau apa gitu," ujarnya.
Hasil autopsi diperkirakan satu minggu mendatang.
"Maka sampai sekarang, kita masih menunggu, katanya siang ini akan diautopsi.
Kalau hasilnya lebih kurang hasilnya keluar satu minggu," bebernya.
"Kita tetap melakukan penyelidikan sambil kita menunggu hasil autopsi. Dua-duanya tetap berjalan," pungkasnya.
(Tribun-medan.com/ Maurits Pardosi)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Riana Sagala Sebut Suaminya Meninggal lantaran Minum Racun, Keluarga Korban Tak Percaya Lapor Polisi