TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Solo batal menjaring dan mengarantina pemudik.
Rencana penyaringan pemudiak di terminal dan stasiun batal diberlakukan.
Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo menilai pemberlakuan tersebut tidak efektif.
Awalnya, Tim Pemkot Solo menyiapkan petugas Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo untuk disiagakan di terminal, stasiun, dan bandara untuk menjemput pemudik.
Para pemudik yang dijemput akan dibawa ke rumah karantina yang telah disiapkan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo lebih memilih mengoptimalkan program jogo tonggo.
"Tidak jadi. Tidak efektif. Lebih fokus pada penerapan jogo tonggo. Jogo tonggo akan kita tingkatkan," kata Rudy, Rabu (16/12/2020).
Bagi warga luar kota yang tiba di Solo, Rudy mengimbau langsung pulang ke kampung mereka masing-masing.
"Warga luar kota yang turun di stasiun, terminal dan bandara silahkan saja," ucap Rudy.
"Silakan langsung pulang kampung ke kampung mereka masing-masing," tambahnya.
Baca juga: Hasil Pilkada Jateng 2020 Selasa Malam Versi KPU: Gibran Unggul di Pilkada Solo
Baca juga: Umumkan Vaksin Covid-19 Gratis Seluruhnya, Jokowi Juga Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin
Warga, sambung Rudy, diminta untuk berperan aktif melaporkan pemudik yang tiba di lingkungan mereka.
"Setiap RT / RW kan ada sistem tamu wajib lapor 1 x 24 jam tamu harus lapor," tutur dia.
"Jogo tonggo melaporkan ke satgas. Nanti langsung dijemput satgas dan dikarantina," tambahnya.
Sukoharjo Larang Mudik