News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenparekraf: Ambon Kota Musik Dunia, Kami dorong Pariwisata dengan Ciri Music Tourism

Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Founder Amboina Ukulele Kinds Community, Nicho Tulalessy.

Musisi Ambon dan Maluku pada umumnya semakin produktif dalam menciptakan karya-karya baru.

Hal ini juga sejalan dengan munculnya musisi atau kelompok musik baru di tengah riuhnya melodi indah di Kota Manise itu.

Baca juga: Menhub: Ambon Memiliki Komoditas yang Berpotensi Dipasarkan ke Pulau Jawa

Ronny Loppies merincikan, terjadi kenaikan sebanyak 46 persen dari sisi model kreativitas, seperti munculnya komunitas musik baru di Ambon.

Demikian melebihi angka yang sebelumnya ditargetkan oleh AMO yakni 41 persen.

“Di tahun 2020 ada beberapa group band yang terbentuk, ada yang mengikuti lomba-lomba virtual, ruang kreatif juga berkembang," jarnya.

"Nah, itu kerjasama dengan Pemkot dan beberapa Kementerian. Arena kreatif, ruang kreatif, modal kreatif juga terus dikembangkan,” kata Ronny.

Beberapa bulan setelah dinobatkan Kota Musik oleh The United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Ambon menjadi salah satu kota di Indonesia yang terpapar virus corona dan masuk dalam zona merah.

Resmi, Ambon Ditetapkan Sebagai Kota Musik Dunia Oleh UNESCO, Sejajar Kota di Chili

Semangat Bermusik Meski Pandemi Covid-19

Founder Amboina Ukulele Kinds Community, Nicho Tulalessy (Ist/Kontributor TribunAmbon.com/Adjeng)

Namun, menjadi city of music  itu dianggap sebagai penerang bagi eksistensi musisi Ambon dalam bermusik meski di tengah pandemi.

Dampak signifikan dirasakan Founder Amboina Ukulele Kinds Community, Nicho Tulalessy.

Baca juga: UNESCO Tetapkan Pantun sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda

“Dengan adanya Ambon Kota Musik itu sebenarnya membangkit semangat para musisi untuk tetap bermusik. Orang berkarya untuk menciptakan suka cita," terangnya.

"Meskipun covid dimana-mana tapi orang ambon itu tetap senang, perasaan senang itu mempengaruhi imun tubuh."

"Hal ini juga menjaga kondisi kita agar tidak terpapar covid. Hati senang itu sangat membantu dan musik salah satunya penunjang,” jelas Nicho Tulalessy.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunAmbon.com/Adjeng Hatalea)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini