TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Benda tajam seperti silet, bagi orang tampak menakutkan, sehingga harus berhati-hati saat menggunakannya.
Namun, bagi Nenti (50) manusia pemakan silet asal Cirebon yang tinggal di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu ini, silet justru dijadikan camilan yang wajib dimakan sehari-hari.
Berikut deretan fakta-faktanya :
1. Rasanya seperti makan kerupuk
"Rasanya kayak makan kerupuk," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (20/12/2020).
Nenti menceritakan, sudah 25 tahun lamanya kebiasaan aneh itu ia lakukan.
2. Lemas jika tak makan silet bahkan pusing
Sudah ribuan buah silet yang ia makan, dalam sehari minimal ia harus makan silet minimal 4 buah.
Jika tidak, tubuhnya akan lemas dan tidak mampu bekerja.
Baca juga: Nekat Lukai Wajah Selingkuhan Suami dengan Silet, Istri Sah dan sang Suami Kini Mendekam di Penjara
Kepalanya juga akan merasa pusing secara mendadak.
Kendati demikian, ia merasa bersyukur dengan keanehan yang dimilikinya itu.
3. Bekerja sebagai pemulung
Di usianya yang sudah setengah abad membuatnya masih kuat bekerja sebagai pemulung agar bisa tetap bertahan hidup.
Nenti juga mengaku masih kuat berjalan mengelilingi desa seharian mencari rongsokan untuk dijual.
"Bapak polisi juga pernah nanya, nggak sakit tah bu? Enggak sakit gak apa," ucapnya.
4. Berawal dari seniman kuda lumping
Nenti mengaku, kebiasaan aneh itu berawal saat ia masih aktif bekerja sebagai seniman kuda lumping.
Saat itu, ia disusuki ilmu kebal oleh pemilik paguyuban seniman tempat dia bekerja agar bisa memakan benda-benda tajam.
Ilmu itu masih tertanam di dalam dirinya hingga saat ini.
"Sampean ikut genjring, harus makan ini makan itu, makan silet, makan beling," ujarnya menirukan percakapan dengan pemilik seniman kuda lumping dahulu.
5. Belum ingin keluarkan ilmu kebalnya
Nenti juga mengaku tidak mempermasalahkan kebiasaan aneh tersebut.
Pasalnya, dengan memakan silet, membuatnya kuat bekerja memulung rongsokan keliling desa seharian tanpa merasa lelah.
Baca juga: 2 Bocah Asal Tegal Diculik, Ditemukan Lemas di Pinggir Jalan, Terduga Pelaku Dikenal Nenek Korban
Kepada Tribuncirebon.com, ia mengaku belum ingin mengeluarkan ilmu kebal itu dari dalam tubuhnya.
6. Tak Punya tempat tinggal
Kondisi ekonomi membuat Nenti masih harus bekerja untuk bertahan hidup.
Nenti mengaku, hanya hidup bersama suaminya saja yang sama-sama seorang pemulung.
Pasangan suami istri itu pun tidak punya tempat tinggal karena rumah suaminya yang berada di desa setempat roboh.
Kini, pasangan suami istri itu terpaksa menumpang di bekas bangunan wc milik pemerintah desa yang sudah lama tidak digunakan untuk bertempat tinggal selama sekitar 1 tahun terakhir.
Sedangkan untuk pulang ke Cirebon, Nenti mengaku sudah tidak memiliki apapun, termasuk anggota keluarga.
"Gak punya rumah, sudah ambruk. Kalau saya warga Cirebon, di sana juga sudah gak ada siapa-siapa lagi, gak punya apa-apa," ucapnya.(*)