"Saat ditemukan korban dalam keadaan mengalami luka di bagian kepala, diduga bekas pukulan benda tumpul sebanyak tiga titik di bagian kening," ujarnya.
Kapolsek menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap korban.
"Kita terus lakukan penyelidikan terkait diduga disebabkan tewas akibat dibunuh," ujarnya.
Hasil visum
Petugas Medis Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih, Burhan mengungkapkan korban Jailani yang tewas di dalam pondok kebun cabe mengalami sejumlah luka di bagian tubuh.
"Setelah dilakukan visum diketahui korban mengalami sejumlah luka di bagian tubuh, di antaranya di kepala dan di mulut," ujar Burhan ketika diwawancarai di kamar mayat RSUD Prabumulih, Senin (28/12/2020).
Burhan menuturkan, luka di kepala ada tiga titik diduga dipukul benda tumpul yang menyebabkan tempurung kepala korban pecah.
"Tempurung di kening pecah, ini lihat saja lembut sekali dan di mulut robek," ujar.
Hendak jual cabai
Kematian Jailani yang merupakan petani sayur cabai di pondok kebun, menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Zulkifli yang merupakan paman korban mengungkapkan dirinya berencana akan bekerja menyemprot rumput di kebun miliknya bersama sang keponakannya tersebut.
Namun, takdir berkata lain, keponakannya tersebut justru ditemukan sudah tak bernyawa.
"Jadi semalam sebelum ditemukan meninggal saya sempat nelepon Jailani minta bantu untuk bekerja di kebun saya menyemprot rumput, dan dia mau," ungkap Zulkifli sedih dibincangi di rumah sakit.
Baca juga: Kesal Istri Nekat Selingkuh Meski Sudah Diingatkan, Pria di Prabumulih Bunuh Selingkuhan Istrinya
Menurut Zulkifli, sang keponakan ketika ditelepon malam sebelum ditemukan meninggal mengaku hanya memiliki uang Rp 8.000 lagi untuk makan.