"Seorang pria turun dari atas dengan pipa, dengan baju yang berlumuran darah," kata Mariadi.
Dijelaskannya awal peristiwa itu terjadi pada saat Dinda (kakak korban) dan Tika (Sepupu) hendak membeli makan.
"Lisa sudah diajak, tapi mungkin dia lelah, dia memilih untuk tinggal di kamar. Jadi ditinggallah si Lisa sendirian di kamar," jelasnya.
Baca juga: Misteri Tewasnya TKW di Malaysia, Korban Pembunuhan dan Rudapaksa, Pelakunya Diduga Warga Asal Aceh
Kemudian pada saat keduanya kembali, ada seorang bapak-bapak memberitahukan bahwa ada seorang pria yang keluar dari jendela kamar yang ditempati ketiganya dengan baju yang berlumuran darah.
"Tapi karena tidak mempercayainya, Dinda langsung masuk dan melihat bahwa kamar adiknya itu sudah dikunci dari dalam," ujarnya.
Kemudian saat didobrak, terlihat Lisa sudah berlumuran darah dengan sebuah benda yang tertancap di lehernya.
"Berdasarkan informasi yang kami dapat, terakhir senjatanya tembus leher," ujarnya.
Penyesalan Sang ibu
Dengan tangisan pilu, Sri Dewi (47) mengaku menyesal telah menanam bunga yang biasa menjalar di kuburan.
Dikatakannya, sebelumnya dirinya sudah diingatkan oleh kerabatnya agar tidak menanam bunga tersebut di pekarangan rumah.
Namun dirinya tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Dalam keterangannya, ada seorang kerabat yang melarangnya untuk menanam bunga tersebut di halaman rumah dikarenakan pantangan dari orang tua terdahulu.
"Katanya pamali, tapi tidak saya perdulikan. Saya tanam saja. Toh di sana orang belinya mahal, di sini tinggal cabut udah jadi," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Senin (28/12/2020).
Sri Dewi mengaku, dirinya juga merasa heran, mengapa ia lebih senang menanam bunga kuburan berwarna kuning tersebut dibanding dengan bunga keladi yang saat ini lagi hits.
"Saya pun heran, kenapa kok lebih suka dengan bunga itu," katanya.
Pengakuannya, beberapa hari sebelum meninggal dunia, Dewi kerap bermimpi buruk hingga dia sudah tidak bisa menceritakannya satu per satu.
"Banyak memang mimpi buruk yang datang ke saya. Tapi saya sudah lupa, nggak ingat lagi mimpinya," katanya.
Sri Dewi dengan mata berkaca-kaca tak sanggup menceritakan hal lebih banyak tentang anaknya tersebut.
Terbujuk Rayu Agen TKI
Sebelumnya, dalam penjelasan Dewi (47) ibu korban, Kesuma Hayati Aulia Sirait tewas mengenaskan pada Kamis(24/12/2020) di sebuah kamar kontrakan di daerah Klang, Selangor, Malaysia.
Ia menyesalkan kejadian itu terjadi kepada anak ke-5 nya itu.
Baca juga: Sang Ibu Histeris Anak Pulang Jadi Jenazah: Lisa Udah Pulang, Pengen Jadi Ustadzah Tapi Jadi Jenazah
Menurutnya, awal mula kepergian tersebut, anaknya diminta untuk tidak berangkat ke Malaysia.
"Si Kesuma Hayati Aulia Sirait ini masih bisa dibilang untuk tidak berangkat ke Malaysia. Namun kakaknya (Dinda) tetap bersikeras mau berangkat dan minta dicarikan agen," katanya, Sabtu (26/12/2020).
Dalam pengurusan paspor, Kesuma Hayati Aulia Sirait dan kakaknya dibuatkan dengan paspor pelancong ataupun turis.
"Kemarin itu udah saya bilang gak usah pergi. Tapi agennya itulah maksa harus jadi. Sehingga si kakak minta berangkat," katanya sembari menunduk menatapi foto anaknya.
Karena Dinda seorang diri, maka Dewi memintanya untuk menemani Dinda di Malaysia agar bisa berkomunikasi dengan ibunya bila ada sesuatu hal.
"Namun apa? Kesuma Hayati Aulia Sirait meninggal karena dibunuh oleh tetangganya," katanya sembari menangis seakan tidak mempercayai hal itu terjadi.
Ia mengaku, anak ke-5 nya itu sempat membuat video tiktok perpisahan kepada ibunya, ia mengatakan rasa syukurnya memiliki seorang ibu seperti Dewi.
"Dia baru buat video, seperti perpisahan kepada kami," katanya. (Alif Al Qadri) (*/ tribunmedan.id)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Isyarat Kematian Lisa Sirat, TKW Cantik Tulis Status buat Merinding: Aku akan Dipinang Malaikat Maut