Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima menginformasikan banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, mengakibatkan dua warga meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa siang (5/1/2021), sekitar pukul 13.30 waktu setempat.
"Salah satu korban terbawa arus yang kuat saat melakukan aktivitas di perairan laut wilayah Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu," ujar Raditya melalui keterangan tertulis, Rabu (6/1/2021).
Korban tersebut telah ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan dari BPBD, SAR, PMI, TNI, Polri, dinas sosial setempat dan warga. Sedangkan satu lain, warga Desa Boro yang masih berusia balita.
Baca juga: Banjir di 6 Kecamatan Wilayah Aceh Timur, Ratusan KK di Birem Bayeun Mengungsi
Baca juga: Suara Sherry Joelieca Memukau Netizen, Banjir Pujian usai Cover Lagu One Direction
Baca juga: Pasangan Pengantin Jalan Kaki Terjang Banjir ke KUA, Angkat Pakaian untuk Lintasi Genangan Air
Banjir bandang tersebut melanda lima desa di dua kecamatan di Bima. Desa-desa yang terdampak adalah Desa Karumbu di Kecamatan Langgudu dan Desa Kore, Desa Boro, Desa Taloko dan Desa Piong di Kecamatan Sanggar.
"Saat peristiwa terjadi, tinggi muka air mencapai 100 cm. Namun demikian, genangan berangsur surut. Situasi pascabencana warga dari beberapa desa terdampak telah Kembali beraktivitas seperti biasa," tutur Raditya.
BPBD melaporkan desa yang parah akibat banjir bandang di Desa Boro dan Kore, dengan ketinggian banjir mencapai 1 meter. Puluhan rumah warga terendam di dua desa itu.
"Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa siang," ungkap Raditya.
Berdasarkan pantauan BPBD setempat, kondisi cuaca terpantau di wilayah Bima dan Dompu pada Selasa (5/1), sekitar pukul 09.33 waktu setempat.
Terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kecamatan Soromandi, Donggo, Bolo, dan Pekat yang berpotensi menyebabkan Hujan dengan intensitas ringan-sedang. Pergerakan awan ke arah tenggara.
"Hasil sementara kaji cepat tim BPBD bahwa sebanyak 89 rumah terendam saat banjir," ucap Raditya.
Saat kejadian, BPBD dan mitra daerah melakukan berbagai upaya penanganan darurat, seperti pendataan dampak di lokasi, evakuasi warga yang terjebak banjir, pemantauan dan monitoring wilayah.
Serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk rencana tindak lanjut pascabanjir.
Berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Bima memiliki 14 kecamatan dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi.
"Kedua kecamatan terdampak termasuk ke dalam wilayah kecamatan dengan potensi tersebut," ungkap Raditya.
Sementara itu berdasarkan informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan esok hari, Kamis (7/1/2021) wilayah NTB masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.