News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harimau Sumatera Mangsa Dua Ekor Sapi di Bahorok Sumut

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harimau Sumatera (panthera trigis sumatrae) yang berkeliaran di pemukiman warga berhasil masuk perangkap yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (6/12/2020) pagi.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Warga di Bahorok Sumatera Utara kembali bermasalah dengan harimau sumatera.

Ternak mereka kembali menjadi sasaran si raja hutan.

Harimau sumatera disebutkan telah memangsa dua ekor sapi milik warga setempat.

Kasubag Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Teguh Setiawan mengatakan telah menerima laporan dari KPH 1 Stabat adanya konflik Harimau Sumatera dengan korban dua ekor ternak lembu milik seorang peternak, bernama Zainuddin di Dusun Selayang desa Laudamak kecamatan Bahorok, Langkat.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Langkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Herbert P Aritonang, mengatakan, pada awal tahun 2021 ini konflik satwa di Langkat tergolong luar biasa.

Baca juga: Harimau Sumatera Masuk Perangkap di Aceh Singkil

Baca juga: Satu Lagi, Harimau di Kabupaten Solok Masuk Perangkap, Tim BKSDA Sumbar Cek Pakai Drone

Konflik ini kata Herbert termasuk kejadian berulang, yakni pada 25 Desember 2020 lalu.

Kata Herbert, ada juga kejadian yang sama di lokasi yang sama dengan korban dua ekor lembu pada Rabu 6 Januari 2020. Menurut Herbert, kejadian dua hari terakhir hanya berjarak 800 meter dari lokasi pertama.

Kawasan tersebut, disebutnya masuk dalam kategori hutan produksi terbatas. Lokasi ini dihuni masyarakat dan berjarak 1 Km dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Penanganan yang dilakukan saat ini, kata Herbert bersama mitra baik penduduk melakukan mitigasi dengan memberi sosialisasi dengan masyarakat. Penjagaan pun dilakukan di lokasi konflik.

Dengan memusnahkan sisa bangkai, menurut Herbert berarti menghilangkan dominansi harimau terhadap mangsanya.

Pada konflik di Blok Sei Kelam, pihaknya memusnahkan bangkai sisa mangsa dengan membakarnya.

Sedangkan di Lau Damak, tidak dimusnahkan karena masyarakat tidak setuju dan menganggap jika dimusnahkan maka harimau akan mengamuk sehingga bangkainya dibiarkan begitu saja sampai dihabiskan oleh harimau.

Solusi lain yang dilakukan menurut Herbert, mengubah pola beternak dari sebelumnya digembalakan secara lepas menjadi dikandangkan.

Artinya, lanjut dia, pada pagi hingga sore ternak digembalakan dan diawasi, lalu pada saat petang ternak dimasukkan ke dalam kandang.

Selama ini, lanjut dia, pihaknya bersama mitra sudah memfasilitasi mendirikan kandang anti serangan harimau (tiger proof enclosure) dengan ukuran 20x20 meter di Langkat.

Menurutnya di lokasi didirikan kandang anti harimau, tidak ada lagi laporan serangan harimau terhadap ternak warga.

(Arjuna Bakkara-tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Harimau Sumatera Kembali Memangsa Dua Ekor Lembu Milik Zainuddin di Bahorok Sumut

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini