TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pembunuh Yuliana (25) janda muda yang tewas di kamar 625 Hotel Rio Palembang masih bebas berkeliaran.
Polresta Palembang pun membentuk tim untuk memburunya.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi Rahmat Mulyana, menyebutkan pihaknya sudah membentuk tim untuk memburu pelaku pembunuhan Yuliana di kamar hotel 625 pada Selasa (5/1/2021) sekira pukul 22.45 WIB.
"Tim sudah dibentuk dan sudah bergerak untuk mengejar pelaku," kata Kompol Edi, Kamis (7/1/2021).
Bukti-bukti pun terus dikumpulkan oleh pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan agar kasus pembunuhan yang merupakan kasus menonjol di awal tahun 2021 ini bisa terungkap.
Baca juga: KRONOLOGI Janda Muda Tewas di Kamar Hotel, 2 Teman Prianya Ternyata Mucikari dan Sempat Ingin Kabur
Selain itu juga, penyidik masih memeriksa beberapa saksi untuk mengetahui ciri-ciri pelaku pembunuhan terhadap Yuliana.
Mengenai ciri-ciri pelaku yang diketahui sempat berpapasan dengan saksi, dikatakan Edi pihaknya masih melakukan pendalaman.
Sementara itu, kedua rekan korban yang bertugas sebagai mencarikan tamu untuk korban, masih terus dilakukan pemeriksaan.
"Sekarang semuanya masih dalam penyelidikan. Kami mohon doanya, semoga kasus ini segera terungkap dan pelaku bisa cepat kami tangkap," kata Edi.
Berikut Sripoku.com rangkum kejanggalan kematian Yuliana.
1. Berpapasan dengan Pegawai
Seorang perempuan muda, Yuliana MS (25) ditemukan tewas dibunuh di kamar 625 Hotel Rio di Kelurahan 9 Ilir Palembang, Selasa (5/1) sekitar pukul 22.42 WIB.
Baca juga: Penyebab Kematian Yuliana di Kamar Hotel, Dokter Forensik Bongkar Fakta: Tidak Langsung Meninggal
Pelakunya diduga merupakan tamu terakhir yang bertemu dengannya.
Si tamu tersebut sempat berpapasan dengan pegawai hotel di lorong kamar sebelum Yuliana ditemukan tewas, sekira pukul 21.00 WIB.
Korban juga sempat minta kepada pegawai hotel tersebut dibelikan nasi.
Diduga, lelaki itu baru keluar dari kamar korban Yuliana.
Setelah itulah, korban Yuliana ditemukan sudah tewas tak bernyawa.
Baca juga: Kematian Janda Muda di Palembang Terungkap, Yuliana Dianiaya Kemudian Dibekap Pakai Bantal Hotel
Ibu dua anak ini, sudah memesan kamar hotel pada Minggu (3/1/2021).
Namun, korban baru masuk ke kamar hotel Selasa, (5/1/2021) sekira pukul 20.45 WIB, bersama seorang lelaki.
2. Tali Terikat Dilepas
Berdasarkan informasi yang diperoleh, tangan Yuliana saat ditemukan tewas dalam kondisi terikat.
Namun, saat polisi tiba di kamar hotel ternyata ikatan tangan korban sudah dilepaskan.
Ikatan tangan tersebut dilepaskan oleh teman korban yakni Angga dan Wahyu.
Dari keterangan Wahyu dan Angga, mereka berdua yang merupakan teman korban bertugas mencarikan tamu untuk korban.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Janda Muda di Palembang, Paman: Yuliana Itu Cantik
Saat kejadian, tamu yang datang ke hotel berasal dari Angga melalui aplikasi MiChat.
Sebelum kejadian, pada saat datang dan masuk ke kamar dan bertemu Yuliana, Angga dan Wahyu sempat keluar hotel untuk membeli nasi.
Usai mereka membeli nasi kembali ke lobi hotel. Namun Wahyu dan Angga curiga karena Yuliana bersama tamunya terlalu lama.
Akhirnya Angga memutuskan untuk mendatangi kamar korban. Sesampainya di kamar korban, Angga melihat kamar korban tidak terkunci dan pintu sedikit terbuka.
Saat masuk, melihat korban sudah tidak bernyawa dengan mengalami luka di bagian wajah dan tangan terikat. Sedangkan, tamu yang sempat bersama korban sudah tidak berada lagi di dalam kamar.
Mengetahui hal tersebut, Angga memanggil pegawai hotel untuk memberi tahu bila teman mereka sudah tewas.
Pihak hotel akhirnya menelepon kepolisian.
3. TKP Rusak
Ternyata, sebelum pihak kepolisian tiba di lokasi, ikatan di tangan korban sudah dilepaskan.
Hal ini juga, menjadi pertanyaan pihak kepolisian. Sebagian lokasi kejadian, sepertinya juga sudah dirusak kedua teman korban.
Termasuk membuka ikatan di tangan korban. Inilah yang menjadi misteri, kenapa sampai membuat lokasi kejadian ada yang rusak dan juga ikatan tangan korban juga dibuka.
4. Ponsel Direstart
Tak hanya itu saja, ponsel Angga yang digunakan Wahyu untuk mencari tamu bagi korban ternyata sudah di restart ulang.
Sehingga, tidak diketahui tamu yang terakhir bersama korban.
Angga dan Wahyu, dari sumber yang dapat dipercaya, sudah lama kenal dengan korban.
Keduanya inilah yang bertugas mencarikan tamu untuk korban.
Tarif yang dipasang kisaran Rp 400 ribu hingga Rp 700 ribu untuk sekali kencan. Dari tarif itu, Angga dan Wahyu mendapatkan upah bervariasi. Korban biasa memberi keduanya kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu untuk satu tamu.
5. Perhiasan tak Hilang
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana menuturkan, Yuliana diduga menjadi korban pembunuhan.
Dari hasil lokasi kejadian dan dilakukan olah tempat kejadian, ponsel korban hilang. Sedangkan barang lain milik korban termasuk perhiasan tidak hilang.
"Ada dua teman korban dan dua-duanya laki-laki. Saat ini masih dimintai keterangan di Polrestabes Palembang. Saat kejadian, teman korban yang menemukan dan mengabarkan kepada pegawai hotel," ujar Edi Rahmat.
Ketika disinggung mengenai korban minta dibelikan nasi kepada pegawai hotel, juga dibenarkan Edi. Saat pegawai hotel hendak mengantarkan nasi goreng ke kamar korban, pegawai hotel sempat berpapasan dengan seorang lelaki di lorong kamar.
"Dari keterangan saksi yakni pegawai hotel, satu cowok yang berpapasan dengan pegawai hotel saat akan mengantarkan nasi. Itu sekitar pukul 21.00," ujarnya.
Untuk kasus ini sendiri, menurut Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana masih dalam penyelidikan.
Dua teman korban juga dimintai keterangan, termasuk pegawai hotel. Ditubuh korban, ditemukan bekas luka di bagian leher. Di mulut korban, juga ditemukan bercak darah.
6. Kehabisan Oksigen
Setelah dilakukan visum luar, pada jasad Yuliana banyak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hal ini diungkapkan Dokter Forensik RS Polri M Hasan Palembang, dr Indra Nasution saat diwawancarai usai dilakukan visum luar di tubuh korban.
"Jadi dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan dengan melakukan visum dibagian luar tubuh korban, terdapat sejumlah luka di tubuh korban," kata dr Indra.
Menurut dr Indra, luka yang terdapat disejumlah tubuh korban merupakan luka yang disebabkan oleh benda tumpul.
"Sejumlah luka yang terdapat ditubuh korban yakni di bagian muka, tangan, kaki dan leher korban akibat terkena benda tumpul. Benda tajam tidak ada, di tubuh korban juga tidak ditemukan adanya bercak darah," lanjutnya.
Sementara itu dugaan meninggalnya korban yakni karena korban sempat dibekap oleh pelaku sebelum akhirnya meninggal dunia akibat kehabisan oksigen.
"Luka yang menyebabkan korban meninggal ya kalau mulut kita di bekap ya oksigennya akan habis, ya meninggalnya ini kemungkinan kehabisan oksigen. Korban ini meninggalnya lama, tidak langsung meninggal," kata dr Indra.
Usai dilakukan visum dibagian luar tubuhnya, korban langsung dibawa keluarga untuk disemayamkan dirumah duka sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman keluarga tepatnya di TPU Sungai Goren, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan SU 1 Palembang.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Jejak di Ponsel Hilang, Polisi Bentuk Tim Kejar Pembunuh Janda Muda, Misteri Tamu Terakhir Yuliana