Bagong Dikubur
Dari informasi yang diterima Tribun Jabar, hingga tadi pagi pemilik babi hutan (Bagong) belum juga datang.
Warga pun langsung mengubur Bagong tersebut di lokasi belakang rumah salah satu warga di RT. 29 RW. 09 Dusun Hajaresik, Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Selasa (12/1/2021).
Seorang warga sekaligus Ketua RT 29, Haeni (52) menyampaikan, mulai dari kemarin sampai tadi pagi dirinya bersama warga menunggu pemilik Bagong tersebut .
"Tapi, pemilik belum juga datang, makanya kita inisiatif mengubur Bagong itu, karena sudah dalam keadaan mati," kata Haeni saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Selasa (12/1/2021).
Kata Haeni, Bagong itu dikubur karena sudah mulai mengeluarkan bau menyengat dan juga mulai banyak lalat.
"Itupun dikubur di belakang rumah, tidak jauh karena ditakutkan pemilik Bagong datang ke sini," ucapnya.
Kemarin, menurut ia, pihaknya sudah menunggu sampai malam dini hari sekitar pukul 02:00, dan kemudian lanjut sampai pukul 8:00 wib, tapi tetap masih tidak ada yang datang.
"Sebelum dikubur, anehnya darah Bagong itu masih berkucuran seperti darah manusia," kata Haeni.
Ia mengatakan, Bagong tersebut dikubur tadi kurang lebih sekitar pukul 8:30 wib, saat dirinya pulang dari pasar.
"Ya, kalau nanti pemiliknya ada kemari mau mengambil, tinggal dicangkul saja kuburan Bagongnya," ucapnya. (Padna)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Penemuan Babi Hutan Gegerkan Warga Karangpawitan Pangandaran, Diduga Bukan Sembarang ''Bagong''