TRIBUNNEWS.COM- Kapolres Sumedang nyaris menjadi korban longsor di Sumedang.
Danramil yang tewas ternyata sempat berdiri di sampingnya.
Kapolres Sumedang bahkan memecahkan kaca jendela masjid.
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, mengetahui betul dahsyatnya longsor susulan yang terjadi di Perum Pondok Daud, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sabtu (9/1/2021) malam.
Pasalnya, saat kejadian itu Eko sedang berada di sana untuk melakukan evakuasi korban longsor yang pertama setelah turun hujan deras.
Namun, saat berjibaku dengan material longsor, tiba-tiba longsor susulan pun terjadi.
Longsor susulan, ujarnya, langsung menimbun sejumlah warga, termasuk tiga petugas yakni Komandan Rayon Militer 1014/Cimanggung, Kapt Inf Setio Pribadi; Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang, Yedi; dan Kepala Seksi Trantib Kecamatan Cimanggung, Suhanda.
Ketiganya meninggal dunia.
Baca juga: Operasi SAR Hari Keempat Longsor Sumedang Dibagi 3 Sektor
Baca juga: Dua Jasad Ditemukan Tadi Malam, Korban Meninggal akibat Longsor di Sumedang Menjadi 15 Orang
Eko juga nyaris menjadi korban.
Beruntung saat itu dia berhasil menyelamatkan diri, meskipun kondisi di lokasi sudah mulai gelap.
"Saya mendapat laporan dari Kapolsek ada longsor, terus saya coba cek ke TKP. Saat itu cuaca hujan deras, saya sampai ke sana setelah magrib dan kondisinya gelap," ujarnya saat ditemui di posko banjir di Jatinangor, Minggu (10/1/2020).
Meski kondisi sudah tidak memungkinkan, Eko tetap berupaya melakukan pengecekan.
Hasilnya, ada 18 rumah yang tertimbun longsor dan dari jumlah tersebut ada dua rumah yang ditempati dua keluarga masing-masing 4 orang, sehingga ada 8 orang yang diduga tertimbun.
"Dari jarak 100 meter dari longsor pertama kami melakukan pematangan data untuk melakukan evakuasi esok hari di masjid bersama relawan, Basarnas, Tagana," kata Eko.