News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sakit Hati dengan Pihak Pesantren, Mantan Santri Bakar Rak Sepatu di Ponpes Al-Furqon Lamongan

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rak sepatu yang terbakar di depan asrama putra di Ponpes Al-Furqon Muhammadiyah di Kecamatan Laren masih teronggok hangus, Kamis (14/1/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Mantan santri nekat melakukan teror pembakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Ma'had Al-Furqon Muhammadiyah Lamongan.

Ia membakar rak sepatu di pondok putra dan putri.

Aksi nekat itu dilakukan lantaran pelaku merasa sakit hati dengan pihak ponpes.

Terduga pelaku berinisial Mf (16) telah diamankan jajaran Satreskrim Polres Lamongan yang diback-up Polda Jatim, Kamis (14/1/2021).

Tetapi Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana mengutip pernyataan pimpinan ponpes bahwa tidak ada bangunan yang terbakar akibat aksi Mf itu.

Menurut Miko, dalam kasus tersebut terduga pelaku membakar rak sepatu di ponpes.

Baca juga: Suasana Haru dan Lantunan Tahlil Iringi Pemakaman Syekh Ali Jaber di Ponpes Daarul Quran Tangerang

Baca juga: Klaster Pondok Pesantren, SatgasĀ  Covid-19 Kabupaten Bogor Tracing 300 Santri di Bojonggede

"Mari kita sama-sama luruskan, pimpinan pondok juga menyampaikan kepada kami,bahwa yang dibakar hanya rak sepatu yang ada di pondok putra dan di pondok putri," kata Miko.

Setelah mengamankan Mf, polisi bersikap hati-hati dalam pemeriksaan karena pelaku masih di bawah umur.

Polres pun melibatkan balai pemasyarakatan (Bapas), psikiater, penasehat hukum dan orangtua terduga.

"Terduga pelaku diamankan setelah melalui proses penyelidikan, " terangnya.

Miko membenarkan bahwa semua orang di ponpes itu mengetahui siapa Mf, karena yang bersangkutan merupakan mantan santri di sana.

Karena usianya masih di bawah umur, polisi tidak bisa menyampaikan identitas yang bersangkutan.

Sementara terkait motif pembakaran tersebut, Miko menyebut bahwa terduga merasa sakit hati kepada pihak pesantren.

"Kalau motifnya, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan merasa kecewa, sakit hati dan akhirnya ingin membakar rak sepatu. Jadi tidak ada motif lain," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini