TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video pendek viral di media sosial. Video berdurasi 30 detik menunjukkan aksi sejumlah warga mengambil paksa bantuan yang disebut akan disalurkan ke korban gempa di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Terkait hal tersebut, warga maupun instansi swasta yang akan menyalurkan bantuan logistik kepada korban gempa di Sulawesi Barat diimbau untuk melapor ke Polres terdekat.
Baca juga: Duka Syahrini untuk Banjir di Kalsel dan Gempa Majene
Hal itu perlu dilakukan menyusul beredarnya video yang memperlihatkan adanya dugaan penjarahan mobil pengangkut bantuan.
"Terkait video yang beredar itu kami masih penyelidikan. Bahwa diharapkan semua bantuan dikoordinasikan dengan posko, melalui kepolisian dan TNI, agar setiap bantuan dikawal," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Kombes Syamsu Ridwan kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu (16/1/2021).
Dalam pemberian bantuan logistik itu, Ridwan tak menampik adanya laporan tentang warga yang berdesakan untuk mendapat bantuan.
Baca juga: Gempa di Sulbar, Fasilitas Dermaga dan Pelabuhan Mamuju Terkena Dampaknya
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan aksi kriminalitas penjarahan atau karena proses distribusinya yang bermasalah, sehingga membuat warga saling berebut.
"Kalau dari video itu, warga terlihat mau dapat bantuan tapi tidak melalui posko-posko. Jadi bagi masyarakat yang mau memberikan bantuan jangan sendiri-sendiri," ujar dia.
Sebagai informasi, bantuan terus mengalir dari Provinsi Sulawesi Selatan ke sejumlah pengungsi di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Ratusan mobil berbondong-bondong membawa bantuan sembako, selimut, perlengkapan bayi dan lain sebagainya kepada para korban gempa yang ada di sana.
Viral di media sosial
Sebelumnya, sebuah rekaman video yang memperlihatkan dugaan penjarahan terhadap mobil pengangkut bantuan viral di media sosial.
Dalam video itu, warga terdampak gempa diduga menghadang mobil bantuan logistik di Jalan Poros Majene-Mamuju pada sabtu (16/1/2021).
Dalam beberapa video yang beredar itu, terlihat seorang pria yang menggunakan seragam berwarna oranye melarikan diri saat hendak dikeroyok sejumlah orang.
Sedangkan warga yang mengerumuni mobil itu terlihat menjarah mi instan dan beberapa barang lain yang ada di dalam mobil.
"Secukupnya... Ini orang-orang, aduh," ujar suara dalam video itu.
TNI AU Kirim Pesawat
TNI Angkatan Udara kembali menerbangkan pesawat angkutnya ke Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Sebanyak tiga pesawat diberangkatkan untuk mengangkut bantuan logistik dan pasukan untuk menanggulangi bencana alam di Mamuju dan Majene Sulbar.
Dua pesawat angkut Hercules C-130 lepas landas melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: TNI AU Kirim Boeing 737 Siagakan Alutsista di Makassar untuk Bantu Penanganan Gempa Sulawesi Barat
Adapun dua pesawat yaitu, C-130 Hercules A-1314 dipiloti oleh Letkol Pnb Marvien mengangkut 24 personel meliputi KA BNPB, Kemensos, dan Pangkogabwilhan II serta para perangkatnya.
Kemudian pesawat C-130 Hercules A-1321 dipiloti Oleh Mayor Pnb Putut mengangkut 28 personel kesehatan TNI, Satkomlek Mabes TNI, dan staf BNPB serta mengangkut barang bantuan logistik sebanyak 10.300 Kg.
Baca juga: TNI AU Terbangkan Alutsista untuk Bantu Korban Gempa Majene Sulawesi Barat
Pesawat Boeing- 737 dengan Tail Number A- 7302 dipiloti Kapt Pnb Panji di berangkatkan dari Lanud Hasanuddin Makassar mengangkut 800 kg sembako dan 27 personel Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.
"Ketiga pesawat Tersebut mendarat di Bandara Tampa Padang, Mamuju. Selanjutnya bantuan akan diserahkan untuk membantu penanganan bencana alam di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat," ujar Kadispenau, Marsma TNI Indan Gilang B.
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Antisipasi Adanya Penjarahan Bantuan Korban Gempa, Polisi dan TNI Akan Lakukan Pengawalan