Kebanyakan warga mengambil kardus mi instan.
Dalam video yang beredar di Instagram, tertulis pesan agar berhati-hati mambawa bantuan logistik melalui jalur darat, karena maraknya aksi perampasan tersebut.
Konfirmasi polisi
Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Kombes Syamsu Ridwan mengatakan, polisi masih menyelidiki video yang diduga terjadi di Tappalang itu.
Namun, dia mengimbau bagi instansi swasta maupun warga yang hendak memberi bantuan logistik terhadap korban gempa untuk terlebih dahulu melapor ke Polres terdekat.
Dengan begitu, polisi dapat memberikan pengawalan dalam distribusi bantuan korban gempa.
"Terkait video yang beredar itu kami masih penyelidikan. Bahwa diharapkan semua bantuan dikoordinasikan dengan posko, melalui kepolisian dan TNI, agar setiap bantuan dikawal," kata Ridwan kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu.
Ridwan tak menampik adanya warga yang berdesakan mengambil isi bantuan logistik.
Namun dia belum memastikan apakah itu penjarahan sebagai aksi kriminalitas atau warga yang terdampak gempa bumi.
Baca juga: Gempa M 6,5 di Sulbar, Satu Keluarga Terjebak Reruntuhan Bangunan, 5 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Gita Tewas Tertimpa Bangunan saat Gempa Susulan di Sulbar, Berawal dari Ambil HP yang Tertinggal
"Kalau dari video itu, warga terlihat mau dapat bantuan tapi tidak melalui posko-posko. Jadi bagi masyarakat yang mau memberikan bantuan jangan sendiri-sendiri," ujar dia.
Sejauh ini, menurut Ridwan, akses jalur trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Mamuju sudah bisa dilalui.
Meski demikian, proses pembersihan pasca longsor di wilayah Tappalang, Mamuju, masih berlangsung.
"Jalur dari Majene masih dalam proses pembersihan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, gempa magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021), sekitar 01.28 WIB.
(Kompas.com: Kontributor Makassar, Himawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Bantuan Gempa Majene Diduga Dijarah Warga, Ini Penjelasan Polisi"