TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PEMERINTAH Kota Bandung akan mengakomodasi keinginan puluhan pemuda yang selama ini memberi jasa layanan pikul jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut.
Puluhan pemuda itu akan diangkat sebagai tenaga bantuan khusus untuk membantu penggotongan jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut.
Mereka akan terus diperbantukan selama masa pandemi.
Kepala Distaru Kota Bandung, Bambang Suhari, mengatakan keputusan itu merupakan hasil koordinasi yang dilakukan Distaru dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung.
Baca juga: Buruh Pikul Peti Jenazah Covid di TPU Cikadut Mogok, Bagaimana dengan Keluarga Korban?
Baca juga: Tukang Pikul Mogok, Jenazah Covid-19 Sempat Telantar, Keluarga Angkut Sendiri Peti ke Liang Lahat
"Kami sudah rapat koordinasi. Di lapangan ada aspirasi warga yang ingin tetap berkontribusi dalam memikul jenazah."
"Mereka akan diakomodasi sebagai tenaga pemikul. Untuk pemikul ini mereka akan diberdayakan selama darurat pandemi Covid-19," ujar Bambang, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribun Jabar, Rabu, (27/11).
Nantinya, kata Bambang, para pemikul ini akan diakomodasi menjadi tenaga di bawah koordinasi Distaru dengan syarat tidak boleh lagi memungut sepeserpun kepada ahli waris atau keluarga jenazah.
"Apabila ditemukan ada pungutan, maka akan ada konsekuensi tidak akan lagi dihadirkan pemikul atau diberhentikan. Termasuk PLH yang sudah ada sekarang ditugaskan di lapangan," katanya.
Bambang mengatakan, mekanisme teknis dalam proses perekrutan tenaga pemikul jenazah ini masih mereka susun.
Namun, akan dilaksanakan sesegera mungkin.
Berdasarkan data yang diterima Distaru, kata Bambang, ada sekitar 30 orang yang selama ini aktif memberi jasa pikul jenazah di TPU Cikadut.
Nantinya, ke-30-an orang ini akan diatur secara bergiliran mengangkut jenazah Covid-19.
"Mengenai jumlahnya, satu jenazah kondisi sekarang yang ideal dipikul oleh delapan orang. Karena kondisi saat ini dari jalan raya menuju liang lahat lumayan jauh, antara 300-500 meter."
"Jumlah totalnya ini yang akan dikolaborasi antara PLH kami dengan warga setempat, akan dihitung sesuai kebutuhan pelayanan pemakaman," katanya.