Geram dengan sikap Mujiono yang tak kooperatif, pelaku lalu melemparkan batu yang mereka bawa dari rumah kepada Mujiono dan Irwan di lahan tebu itu.
"Kemudian terjadi cekcok antara Thoyib dan Mujiono, hingga akhirnya terjadi perkelahian dengan celurit. Para pelaku ini memang sudah menyiapkan dari awal mulai dari batu sampai celurit untuk melakukan perkelahian dengan korban," terang Kapolres kelahiran Solok, Sumatera Barat itu.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga Tewas Dihantam Tabung Gas, Saksi Sempat Mendengar Ucapan Sudah Empat Bulan Kamu
Duel 3 lawan 2 selama 10 menit tersebut berlangsung sengit.
Pelaku dan korban berbalas serangan satu sama lain.
Akibat kejadian ini, kedua korban dinyatakan meninggal dunia.
Irwan meninggal dunia di tempat seketika.
Mujiono sempat menghembuskan nafas sebelum akhirnya meninggal saat dilarikan ke puskesmas.
Berdasarkan hasil autopsi, kedua korban meninggal diakibatkan karena kehabisan darah.
Perlawan korban kepada pelaku cukup sporadis.
Baca juga: Suara Dentuman Misterius di Malang: Kata Pakar Geofisika hingga Kaitan dengan Aktivitas Gunung Raung
Akibatnya, ketiga pelaku mengalami luka-luka yang cukup serius dan segera dibawa ke puskesmas dan rumah sakit.
"Thoyib dilarikan ke RS Bokor Turen, Samsul dibawa ke Puskesmas Sumbermanjing Wetan, sementara Sukarman dibawa ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen," katanya.
Pada perawatan selanjutnya, pelaku dibawa ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen agar Polres Malang mudah dalam melakukan pengawasan.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 340 KUHP juncto 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Tindakan Penghilangan Nyawa.
Tak hanya itu, pelaku juga dijerat Pasal 170 Ayat 3 juncto lagi Pasal 351 Ayat 3 tentang Pengeroyokan yang Membuat Seseorang Meninggal Dunia.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Polres Malang Ungkap Akhir Cerita Duel Maut Berdarah di Sumbermanjing Wetan
(Suryamalang.com/Mohammad Erwin)