News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gamelan Riuh saat Adegan Remaja 16 Tahun Penari Rangda Tertusuk Keris, Tiba-tiba Korban Tersungkur

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pande Putu Agus Permana saat mementaskan tarian rangda dalam pertunjukan Calonarang. (ILUSTRASI) Saat remaja 16 tahun menari rangda dan melakukan adegan tertusuk keris, Kamis (4/2/2021) dini hari, suara gamelan semakin riuh. Namun, tiba-tiba ia tersungkur.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja 16 tahun tewas tertusuk keris saat menari rangda, Kamis (4/2/2021) dini hari pukul 01.00 WITA.

Korban diketahui berinisial IGNEP yang merupakan seorang penari rangda.

Saat kejadian, tengah digelar upacara pujawali (piodalan) saat rahina Pagerwesi di Banjar Blong Gede, Pemecutan Kaja, Denpasar, Bali, sejak Rabu (3/2/2021) sore hingga Kamis dini hari.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Bali, Kepala Dusun Blong Gede, I Made Rispong Artha Sudanegara, membenarkan insiden tersebut.

“Kejadiannya memang ada warga meninggal di wilayah banjar kami."

ILUSTRASI Ngurek (Tribun Bali)

Baca juga: KRONOLOGI Remaja 16 Tahun Tewas saat Menari Rangda, Tertusuk Keris Tepat di Bagian Jantung

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Wanita Tertusuk Bambu di Garut, Korban Sudah Tiga Hari Menghilang

"Orangnya meninggal berawal dari napak pertiwi di Jalan Sutomo 44,” ujar Sudanegara, Jumat (5/2/2021).

Ia mengungkapkan korban diduga mengalami kesurupan saat upacara berlangsung.

Ketika itu, acara berlanjut dengan menusukkan keris ke tubuh, yang merupakan bagian dari ritual Napak Bumi.

Korban diketahui menghujamkan keris ke tubuhnya diiringi suara gamelan yang riuh.

Namun, tiba-tiba korban tersungkur.

Saat didekati oleh tukang gamelan, korban ternyata sudah bersimbah darah.

"Gamelan riuh saat itu biasa, pas kena tusuk dianggap tidak apa-apa."

"Tapi korban kemudian tersungkur, pas ditolong oleh tukang gamel dan diperiksa ternyata sudah ada darahnya," terang Sudanegara membeberkan kronologinya, dilansir Tribun Bali.

Korban pun langsung dibawa ke RSUD Wangaya, namun nyawanya tak tertolong.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini