TRIBUNNEWS.COM - Viral soal di buku yang menulis Pak Ganjar tidak pernah bersyukur dan tak pernah melaksanakan salat.
Awalnya, soal tersebut diunggah oleh pengguna Twitter dan menjadi viral.
Pasalnya, pengguna Twitter tersebut berasumsi soal dibuat untuk menjatuhkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Wah, serangan sudah mulai diarahkan ke Ganjar. Mengerikan pola kayak gini," tulis pengunggah di Twitter, seperti dikutip Kompas.com.
Mengutip Tribun Jateng, General Manager (GM) Penerbit Tiga Serangkai, Admuawan mengklarifikasi soal dalam buku yang menyebut nama Ganjar.
Baca juga: POPULER Nasional: Pengamat Kritisi Kepopuleran Demokrat dan AHY | Buku Soal Nama Ganjar Jarang Salat
Baca juga: Soal Kelanjutan Program Jateng di Rumah Saja, Ini Kata Ganjar Pranowo
Admuawan mengatakan, buku tersebut sudah terbit pada 2009 silam.
Buku itu kembali dicetak pada 2012 dan terakhir di tahun 2020.
Ia pun menegaskan, nama Pak Ganjar dalam soal tak memiliki keterkaitan dengan sosok Gubernur Jawa Tengah.
"Tidak ada keterkaitan nama Pak Ganjar di buku agama kami dengan Pak Ganjar Pranowo Gubenur Jawa Tengah," terang Admuawan, Selasa.
"Waktu itu Pak Ganjar Pranowo belum jadi Gubenur Jawa Tengah."
"Jadi, tidak ada kaitan buku kami dengan Pak Ganjar," imbuh dia.
Ia kemudian mengungkapkan, Ganjar Pranowo melalui Kesbangpol dan Polresta Solo datang untuk meluruskan hal tersebut.
Terkait viralnya soal yang menyebut nama Pak Ganjar, Admuawan mengatakan, pihaknya tak akan memprosesnya secara hukum.
Admuawan hanya ingin kesalahpahaman yang muncul menjadi jelas.
"Kita tidak akan ke sana (mengambil langkah hukum). Yang penting clear saja."
Baca juga: Viral Soal Mata Pelajaran Menyebut Ganjar Tidak Pernah Salat, Ini Reaksi Ganjar Pranowo
Baca juga: VIRAL, Setelah Anies dan Mega, Giliran Nama Ganjar Muncul di Buku Soal Siswa, Disebut Jarang Salat
"Kita tidak mau mempermasalahkan atau bersengketa," tandas dia.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo sempat menanggapi terkait viralnya soal itu.
Ia mengaku kaget saat diberitahu mengenai soal tersebut.
Ia tak tahu menahu jika soal dalam buku tersebut dikaitkan dengan politik.
"Enggak tahu ya (kalau dihubungkan dengan politik)" kata Ganjar, Selasa (9/2/2021).
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, pihaknya akan mengecek langsung tentang soal tersebut pada penerbit buku, yakni Tiga Serangkai.
"Buku dari Tiga Serangkai itu, ya? Saya sih nanti biar dicek temen-temen untuk klarifikasi dulu saja siapa yang nulis, benar tidak, motifnya apa. Biar tidak jadi keributan," tutur dia.
Ganjar pun menyebutkan apa yang tertulis di dalam soal tersebut bisa menjadi kritikan bagi orang bernama Ganjar.
"Mungkin kritikan buat saya. Salat harus kencang, kalau Idul Adha harus sembelih sapi."
"Mungkin penulisnya memberi kritik untuk yang namanya Ganjar, tapi kan Ganjarnya banyak," pungkas dia.
Baca juga: Ganjar Pranowo Respons Viralnya Buku SD Sebut Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur: Mungkin Itu Kritikan
Baca juga: Temui Ganjar Pranowo, Menhub Bahas Penanganan Banjir Semarang
Agen dan Cabang juga akan Mengklarifikasi
Untuk menjelaskan kesalahpahaman yang muncul tentang soal Pak Ganjar, Tiga Serangkai mengatakan, pihaknya akan meminta bantuan agen dan cabang.
Dilansir Tribun Solo, GM Tiga Serangkai, Admuawan menerangkan, agen dan cabang nantinya akan memberikan penjelasan pada konsumen.
"Nanti kita akan minta bantuan agen dan cabang memberikan penjelasan pada konsumen," terang Admuawan, Selasa (9/2/2021).
Ia menerangkan, penggunaan nama Ganjar dalam soal hanya kebetulan.
Pasalnya, buku yang berisi soal tersebut sudah dicetak pada 2009 silam.
"Itu hanya contoh sebuah nama, jadi namanya kebetulan sama," tegas Admuawan.
Ia pun menjelaskan mengapa buku tersebut tak direvisi.
Buku itu tak direvisi karena tidak ada perubahan kurikulum.
"Kami belum merevisi buku tersebut karena tidak ada perubahan kurikulum," tandas dia.
Baca juga: Tak Ada Sanksi, Ganjar Ajak Kenang Korban Covid-19 Lewat Gerakan Jateng di Rumah Saja
Baca juga: Program Ganjar, Jateng di Rumah Saja Dikritik Lewat Karangan Bunga, Bertulis Ora Obah Ora Mamah
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Riska Farasonalia, Tribun Jateng/Muhammad Sholekan, Tribun Solo/Ryantono Puji Santoso)