Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 101 warga Desa Ngetos masih mengungsi pascalongsor hingga Selasa (16/2/2021).
Mereka mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi pascalongsor.
Baca juga: Risma Puji Penanganan Bencana di Nganjuk Lebih Baik dari Lainnya: Saya Muter Indonesia, Jadi Tahu
Baca juga: Longsor Nganjuk, Tujuh Warga Desa Ngetos Masih Dinyatakan Hilang
BPBD dengan unsur terkait lainnya mengoperasikan dapur umum dan pelayanan kesehatan.
Di samping warga yang mengungsi, hingga Selasa (16/2/2021), pukul 20.19 WIB, BPBD setempat mencatat sebanyak 54 KK atau 186 warga terdampak.
Sementara itu, longsor mengakibatkan 12 warga meninggal dunia dan 20 luka-luka.
Mereka yang luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat.
Hingga semalam (16/2/2021), tujuh warga masih dinyatakan hilang.
Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor.
Tim gabungan telah mengerahkan 5 alat berat untuk membantu pencarian korban di lokasi longsoran.
Peristiwa longsor di Desa Ngetos dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Rumah warga yang berada di bawah tebing kemiringan tertimbun longsoran hingga mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat.
BPBD Kabupaten Nganjuk menginformasikan kejadian ini berlangsung Minggu (14/2/2021), pukul 18.30 WIB.