"Mau lewat laut tapi ombak masih cukup tinggi," tandasnya.
Kecamatan Kilmury merupakan satu dari beberapa kecamatan di SBT masuk daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Akses perhubungan, penerangan dan komunikasi masih menjadi persoalan yang hingga kini belum terselesaikan.
Baca juga: Menteri Nadiem Tantang Mahasiswa Mengajar di SD Terpencil, Simak Syaratnya
Baca juga: Fakta Unik Rumah Paling Kesepian di Dunia, Satu-satunya Bangunan di Pulau Terpencil Tak Berpenghuni
Ada Puskesmas Pembantu
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Malik RM Yusuf menyayangkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, kejadian tersebut seharusnya tidak terjadi lantaran terdapat puskesmas pembantu (Pustu) di Desa Selor.
Desa Selor adalah desa terdekat dari Desa Mising, tempat Dahlan Kocan dirawat di rumahnya sebelum dia dievakuasi ke Puskesmas induk di Kilmury, ibu kota kecamatan.
"Di Desa Selor itu ada puskesmas pembantu, kalo tidak salah dibangun oleh PNPM," Plt Kepala Dinas Kesehatan Seram Bagian Timur, Malik RM Yusuf kepada TribunAmbon.com melalui panggilan telepon, Selasa (23/2/2021) pagi.
Menurutnya, pustu itu dikelola oleh tenaga kesehatan lulusan desa setempat dan tersedia obat-obatan standar kesehatan.
"Ada tenaga perawat honor, mereka relawan," ujarnya.
Namun saat kejadian evakuasi itu, tenaga kesehatan itu tidak berada di tempat sehingga layanan sementara terhenti.
"Satu tenaga kesehatan lagi ke Kilmury, satunya lagi ke Bula. Tengah ikut vaksinasi Covid-19," jelasnya.
"Saat ini saya sudah berkoordinasi dengan kepala puskesmas terkait hal itu," imbuhnya.
Sementara itu, pengakuan kerabat Dahlan, Puskesmas Pembantu di Desa Selor hingga saat ini belum berfungsi. Alhasil warga yang yang membutuhkan layanan kesehatan selalu ke Puskesmas Induk.