TRIBUNNEWS.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, resmi dilantik menjadi Wali Kota Solo, oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (26/2/2021).
Gibran dilantik bersama wakilnya, Teguh Prakosa, di Graha Paripurna DPRD Surakarta, secara virtual.
Usai dilantik, ia bersama Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mendatangi Pasar Gede untuk mengecek persiapan vaksinasi Covid-19 bagi pedagang pasar utama di Surakarta.
"Kita kebut vaksin untuk sektor-sektor produktif. Di pasar-pasar, kalangan guru, pegiat pariwisata, pokoknya kita kebut. Kuncinya divaksin agar bisa cepat pemulihan ekonomi," ujar Gibran, Jumat, dilansir jatengprov.go.id.
Dalam sambutannya di Rapat Paripurna usai dilantik, Gibran menyampaikan tidak menggunakan Sabtu-Minggu untuk libur.
Baca juga: Kisah Sopir Wali Kota Solo Gibran, Slamet Ditunjuk H-1 Pelantikan, Berjanji Bertugas Dengan Baik
Baca juga: Terpaut Rp 20 Miliar Harta Kekayaan Gibran dan Teguh, Pasangan Baru Pemimpin Kota Solo
"Vaksin untuk pedagang-pedagang di sektor produktif utama seperti di Pasar Gede dan Pasar Klewer nggak usah nunggu sampai Senin, Sabtu-Minggu kami nggak libur, semua harus dikebut,” tegasnya.
Dirinya pun turut blusukan ke area dalam Pasar Gede, naik ke lantai dua untuk meninjau lokasi pelaksanaan vaksin.
Kedatangan Gibran disapa hangat oleh pedagang. Banyak yang mendoakan kepemimpinan Gibran-Teguh membawa kemajuan untuk Kota Surakarta.
Di tengah perjalanan, Gibran tiba-tiba dirangkul oleh Mbah Suharni, pedagang buah Pasar Gede, sambil memayungi Gibran dan memanjatkan doa.
"Selamat, Mas. Semoga lancar. Matur nuwun. Mugi nanti mimpin bawa berkah buat wong cilik. Besok kami siap vaksin, semoga setelah divaksin dagangannya laris manis," ujarnya.
Vaksinasi Tahap Dua
Seperti diketahui sebelumnya, vaksinasi Covid-19 tahap dua dimulai pada Rabu (17/2/2021).
Vaksinasi tahap kedua akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh Indonesia.
Dilansir Kemkes.go.id, vaksinasi tahap kedua diharapkan selesai pada Mei 2021 dengan total sasaran sebanyak 38.513.446 orang yang terdiri dari 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta lansia.