Untuk barang berharga lainnya, lanjut Leonard, itu masih dalam penyelidikannya.
"Kami kan tidak tahu, barang berharga korban itu apa saja dan di mana saja, sehingga kami masih melakukan olah TKP," paparnya.
Meski belum menemukan motifnya, namun petugas sedikit mendapatkan titik terang.
Dugaan petugas, pelaku masuk lewat pintu depan karena ditemukan ada kerusakan pada pintu harmonika yang ada di toko korban.
Pintu tersebut dicongkel dari luar dengan menggunakan obeng.
"Pintu harmonika itu, adalah tempat usaha korban (yang menjual bahan bangunan, seperti cat, lampu, kabel, besi betoneser, semen, juga kebutuhan rumah tangga seperti sembako)," paparnya.
Apa ada motif lain, selain dugaan perampokan, misalnya dendam?
Baca juga: Kasus Pembunuhan Pembantu Terhadap Majikan Renta, Pelaku Tak Tahan Dipukuli Korban
Petugas belum bisa memastikan karena tak ada saksi lain. Sebab, saat kejadian itu, korban sendirian.
Namun, diperkirakan, peristiwa pembunuhan sadis yang menggegerkan warga itu berlangsung dini hari atau sekitar pukul 02.00 WIB.
Sebab, darahnya belum membeku saat korban ditemukan tewas itu, sehigga diperkirakan kematiannya baru hitungan jam.
Yang membuat kendala penyelidikan, tak ada saksi lain dalam kejadian itu. Itu karena korban tinggal sendirian.
Informasinya, ia sudah berpisah dengan istrinya. Kini, istrinya tinggal di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro atau berjarak sekitar 7 km dari tempat tinggal korban.
Begitu juga dengan kedua anak korban. Meski tak tinggal serumah dengan korban, namun keduanya juga tinggal di dekat toko korban atau hanya berjarak sekitar 50 meter.
Mereka juga membuka usaha yang juga mirip dengan usaha korban.