Sementara itu, kerabat korban bernama Brian Damanik menduga bahwa tantenya itu merupakan korban perampokan dan pembunuhan.
Sebab, sekujur tubuh korban penuuh luka.
"Jenazah korban ditemukan di gudang dengan posisi telungkup. Ada ceceran darah di gudang, kalau di luar mungkin sudah dibersihkan (pelaku)," kata Brian.
Namun, Brian tak menjelaskan lebih lanjut siapa yang pertama kali menemukan jasad korban.
Apakah keluarga, atau justru orang lain.
Brian cuma mengatakan bahwa pihaknya akan megecek lebih lanjut barang-barang berharga di rumah korban, apakah ada yang hilang atau tidak.
Dari informasi yang diperoleh Tribun Medan, yang pertama kali menemukan jasad korban disebut-sebut adalah anaknya bernama Lamhot Dharma Putra Batubara.
Malam itu, Lamhot dikabarkan baru saja pulang ke rumah. Dia sempat memanggil ibunya beberapa kali, tapi tidak ada jawaban.
Ketika sedang makan, Lamhot melihat ceceran darah di lantai.
Dia memeriksa kondisi rumah, dan ceceran darah mengarah ke gudang yang ada di lantai bawah rumah.
Ketika dicek, ternyata di gudang itu ibunya sudah terbujur kaku. Passcakejadian, lamhot pun melapor pada polisi.
Sementara itu, versi polisi mengatakan bahwa jasad korban ditemukan setelah Lamhot Dharma Putra Batubara membuat laporan.
Malam itu, Lamhot datang ke kantor polisi menyatakan ibunya tidak berada di rumah.
"Pada hari Sabtu (27/2/2021) sekira pukul 20.00 WIB datang saksi atas nama Lamhot Dharma Putra Batubara melapor ke SPKT tentang orangtuanya, Riamsa Nainggolan tidak ada di rumah dan tidak diketahui keberadaannya," kata Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Edi Sukamto.