Dari situ jalan sudah mulai menyempit, berlubang.
Tribunnews.com Network akan melewati jembatan serta beberapa tanjakan serta turunan hingga sampai di area persawahan.
Setelah sampai area persawahan, Tribunnews.com Network menemui medan jalan yang semakin sulit.
Selain menyempit, jalan menuju ke kampung Sumbulan juga belum diaspal.
Meski bisa dilewati kendaraan bermotor, pengendara harus berhati-hati, apalagi jika sehabis turun hujan.
Jalan masih beralaskan batu makadam dan tanah sehingga akan sangat licin.
Tribunnews.com Network harus melewati jalan tanah di area persawahan sepanjang lebih kurang 3 Km hingga sampai ke Kampung Sumbulan.
Jalan tersebut hanya cukup dilewati satu mobil dan akan mentok di kampung Sumbulan.
Menuju ke Kampung Sumbulan ini tak sedikit warga yang juga sungai dengan meniti jembatan bambu dari Desa Singosaren, yang dibuat oleh warga untuk akses ke Persawahan ataupun menuju satu-satunya masjid yang berada di lingkungan Sumbulan.
Kampungnya Sunyi, Hanya Masjid yang Ada Aktivitas
Akhirnya Tribunnews.com Network sampai ke Kampung Sumbulan.
Hanya ada empat rumah yang masih berdiri di kampung yang sering disebut Sumbulan tersebut sunyi.
Pintunya tertutup dan nampak tidak ada aktivitas sama sekali.
Sebagian rumah nampak sudah reot dan struktur bangunannya sudah rusak.