TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Empat hari setelah menerima vaksinasi Covid-19, seorang guru sekolah dasar (SD) negeri di Kota Tegal, meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Prima Indraswari memastikan, guru tersebut meninggal bukan akibat mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) melainkan karena sakit diabetes.
"Yang bersangkutan meninggal bukan karena adanya KIPI. Namun karena memiliki riwayat penyakit gula (diabetes)," kata Prima ditemui wartawan seusai acara pembinaan ASN di Pendapa Kecamatan Tegal Timur, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Informasi yang diterima Kompas.com, guru berinisial SH itu meninggal pada Rabu (3/3/2021).
Sebelum meninggal, pada Sabtu (27/2/2021), SH menjalani vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Prima mengatakan, SH sempat dirawat di RS di Kabupaten Tegal.
SH diketahui warga Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, tapi mengajar di SD di Kota Tegal.
"Kemarin, kami sudah ke rumah sakitnya, bukan KIPI. Kami sudah lihat. Dia bukan warga Kota Tegal tapi memang ikut vaksinasi di Kota Tegal karena vaksinasi tahap kedua ini juga termasuk untuk guru," katanya.
Baca juga: Airlangga: Target Vaksinasi Covid-19 Selesai Semua Akhir Tahun 2021
Sementara, terkait proses vaksinasi tahap kedua, disebut Prima, masih berlangsung.
Prioritasnya, selain tenaga pelayanan publik, juga lansia.
"Kami utamakan lansia sesuai instruksi Menteri Kesehatan. Pelayan publik juga tetap masih berjalan," terangnya.
Prima menyebut, sesuai data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, setidaknya ada 27.000 lansia yang kemudian menjadi sasaran vaksinasi.
"Namun, karena jumlah vaksin masih kurang maka akan diprogramkan lagi. Untuk interval, pemberian vaksin bagi lansia lamanya 28 hari," sebutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul 4 Hari setelah Divaksi Covid-19 Guru di Kota Tegal Meninggal, Dinkes: Bukan KIPI tapi Diabetes,