Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Eha Nuraeti (55) adalah salah satu korban selamat dalam kecelakaan maut bus di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Warga Pasirlaja, Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Subang, ini ikut mendampingi anaknya dalam rombongan ziarah tersebut karena khawatir jika sang anak pergi sendirian.
Eha bercerita tentang bagaimana prosesnya ia bisa selamat.
Baca juga: Terungkap Alasan Bus Pilih Lewat Tanjakan Cae, Ternyata Usulan dari Rombongan, Sopir Menyanggupi
Eha mengaku, sebelum bus tersebut oleng, ia mencium baru hangit kanvas rem.
Ketika salah satu penumpang bertanya kepada sang sopir perihal keadaan mobil tersebut, Eha kaget karena sang sopir berkata rem bus tersebut blong.
Mobil tersebut akhirnya terjungkal ke dasar jurang di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang.
Eha bersama para penumpang lain sempat serempak bersalawat seraya berdoa kepada Yang Mahakuasa.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Bus di Sumedang Bertambah 2 Orang, Total Ada 29 Orang, Ini Daftarnya
Banyak di antara mereka yang mengucap takbir ketika bus tersebut dalam keadaan oleng.
Eha juga mengaku ia tak tahu persis apa yang terjadi pada saat peristiwa itu berlangsung.
Tapi ia menjelaskan secara detail saat ia menyelematkan diri dari bus tersebut.
"Saya terpaksa harus telanjang untuk keluar dari dalam bus. Awalnya saya malu, tapi saat itu juga mati lampu dan keadaan gelap saya buka saja bajunya," ujar Eha ketika diwawancara awak Tribun Jabar di kediamannya, Kamis (11/3/2021).
"Saya waktu itu tengkurap, baju dan kaki terjepit, waktu itu bilang ke si Ujang (keponakan Eha) masa Ibu buka baju telanjang."
"Kata si Ujang, gak apa-apa buka baju yang penting buka."