Mereka silih berganti memasuki rumah duka Habib Hasan.
Selain itu, sebuah karangan bunga ucapan duka cita sudah mulai berdatangan ke rumah duka Habib Hasan.
Karangan itu berasal dari organisasi sayap PPP, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Kota Solo.
Adik Ipar Habib Hasan, Syaifullah mengatakan sampai saat ini, jenazah masih berada di Jakarta.
"Rencana disalatkan di sana (Jakarta) sebelum di berangkatkan ke sini (Solo)," ungkapnya kepada TribunSolo.com di rumah duka.
"Akan disemayamkan di rumah duka terlebih dulu," kata dia.
Habib Hasan, sambung Syaifullah, sempat pergi ke Pasar Turi, Surabaya.
Mendiang diketahui melakukan aksi bagi-bagi di sana sebelum bertolak ke ibukota.
"Beliau sempat sakit, usianya juga sudah 60 tahun lebih, beliau meninggalkan 7 anak dan banyak cucu," tutur dia.
"Ini belum ada tiga minggu setelah kakak kandungnya meninggal dunia," tambahnya.
Pihak keluarga yang di Kota Solo masih menunggu kedatangan jenazah Habih Hasan.
Syaifullah mengatakan pihaknya belum tahu apakah nanti akan menempuh jalur darat atau udara.
Keluarga masih memastikan ketersediaan tiket pesawat terlebih dahulu.
"Nanti akan dimakamkan di makam muslim Klumprit Sukoharjo," katanya.
Meninggal Pagi Ini
Sebelumnya, Habib Hasan Mulachela dikabarkan meninggal dunia di Jakarta pada Jumat (12/3/2021) pagi.
Kabar tersebut dibeberkan oleh putri Habib Hasan, Kareema.
Awalnya Kareema mengirimkan kabar melalui grup WhatsApp wartawan.
"Teman-teman ayah sudah nggak ada. Habib Hasan meninggal dunia tadi sekitar pukul 06.56 WIB," katanya kepada TribunSolo.com.
"Kami minta doa terbaik untuk Ayah Kami," kata dia.
Soal penyebab meninggalnya Habib Hasan Mulachela belum diketahui.
Rencana Habib Hasan akan dibawa ke rumah duka siang ini dari Jakarta ke kediamannya di Kecamatam Pasar Kliwon, Kota Solo.
Untuk diketahui, selama ini banyak aksi kemanusiaan yang dilakukan Habib Hasan Mulachela pada masyarakat Solo dan luar daerah.
Dia sering berbagi sembako dan uang pada masyarakat yang membutuhkan.
Terakhir, Habib Hasan melakukan aksi bagi-bagi di Pasar Turi Surabaya.
Aksinya yang spontan membuatnya dikenal sosok dermawan.
Bahkan jadi sosok yang memiliki toleransi tingggi.
Kegiatan Bagi-bagi Uang dan Beras
Sebelumnya, kegiatan bagi beras gratis dan uang pengusaha Habib Hasan Mulachela diserbu masyarakat di Jalan Kapten Mulyadi 210, Pasar Kliwon, Kamis (29/10/2020).
Berkaitan dengan kejadian tersebut, Habib Hasan Mulachela mengatakan, bakal tetap meneruskan kegiatan bagi-baginya namun dengan metode lamanya.
"Saya mempertimbangkan situasi, saya akan bagi langsung door to door saja," jelas dia, Kamis (29/10/2020).
"Seperti metode lama yang saya lakukan dulu," papar dia.
Sebelumnya, saat kondisi masyarakat makin banyak yang meminta padannya, Habib berusaha menghindar dan berteriak jaga jarak.
"Awas jaga jarak," teriak Habib pada masyarakat yang mengikutinya.
Habib meminta masyarakat untuk tertib dan membubarkan diri.
Kemudian masyarakat mulai pergi ketika Habib Hasan masuk mobil dan kembali ke kediaman.
Sebelumnya, Habib kembali menggelar kegiatan bagi beras gratis dan uang di Jalan Kapten Mulyadi 210, Pasar Kliwon.
Habib Hasan datang bersama keluarganya menggelar bagi - bagi di pinggir jalan.
Dia membawa ratusan kantong beras dan uang.
Beras yang dibagikan seperti biasanya yakni sebanyak 5 kg per orang dan uang Rp 100 ribu/orang untuk 200 orang.
Habib Hasan mulai datang pukul 13.30 WIB di lokasi jalan tersebut.
Masyarakat yang tahu akan ada kegiatan pembagian beras gratis dan uang mulai datang mengantre.
"Jaga jarak, jaga jarak, pakai masker, gak jaga jarak gak dikasih," teriak Habib Hasan, Kamis (29/10/2020).
Warga kemudian mengantre, namun makin lama makin banyak masyarakat yang datang mengantre.
Ketika kloter pertama berjalan tertib sampai Kuota beras sebanyak 200 kantong berisi 5 kg beras habis.
Melihat kuota beras pertama sudah habis, masyarakat yang tersisa masih bertahan dan meminta diberi.
Habib Hasan kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap jaga jarak dan mengantre dengan tertib.
"Tadi saya ingatkan mereka tetap jaga jarak, tapi ada yang nekat dan mendekat," papar dia.
Menurut Habib, respon masyarakat yang mendekat seperti itu lantaran mereka benar-benar membutuhkan.
"Ini gambaran kalau masyarakat itu membutuhkan di tengah pandemi corona ini," jelas dia.
Dalam kegiatan bagi - bagi ini, Habib menjelaskan, dalam rangka Maulid Nabi Muhammad.
"Kita biasa berbagi memperingati Maulid Nabi mencontoh Sikap Nabi," papar dia.
Selain beras dan uang, ada juga bagi-bagi kopi dalam momen tersebut. (*)