News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Meski Sakit, Habib Hasan Mulachela Gigih Keliling Kota Bagikan Harta untuk Warga Tak Mampu

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Habib Hasan Mulachela di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/2/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ada cerita di balik Habib Hasan Mulachela, sosok pengusaha asal Kota Solo yang dermawan tak pelit bagi-bagi hartanya.

Ya, ternyata pria dikenal dengan peci putih yang pernah viral bagi-bagi uang lembaran merah Rp 100 ribu hingga sembako, miliki masalah kesehatan.

Tak tanggung-tanggung, bagian organ inti yakni jantung sudah dipasang ring.

Hal itu terungkap dari sahabat Habib, M Suhail di rumah duka Kampung Joyosudiran RT 02 RW 12, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Meskipun demikian, tetapi Habib Hasan selama bergerak di bidang sosial sama sekali tak mengeluhkan masalah kesehatannya.

"Pak Hasan tidak pernah mengatakan sakit walaupun sudah dipasang ring, ya memiliki riwayat penyakit jantung," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Mengenang Sosok Habib Hasan Mulachela, Kerap bagi-bagi Sembako, Sedih Masih Ada Warga Tak Bisa Makan

"Tidak pernah mengatakan sakit. Itu tidak pernah, walupun beliau ada sakit, tidak pernah (mengatakan)," tegasnya.

Bagi Suhail, Habib Hasan merupakan sosok pejuang yang gigih.

Ia tidak pernah letih memperjuangkan nasib wong cilik.

Satu di antaranya, soal penataan pedagang Pasar Klitikan Notoharjo.

"Beliau seorang yang baik. Seorang pejuang yang gigih. Low profile orangnya, sahabat yang baik," tutur Suhail.

"Kadang fisik sakit tidak mengatakan sakit. Sakit jantung, gula, tidak pernah mengatakan sakit. Beliau selalu berjuang sampai titik darah penghabisan," tambahnya.

Jenazah Tiba Jam 5 Sore

Prosesi pemakaman jenazah Habib Hasan Mulachela tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yang dianjurkan pemerintah, Jumat (12/3/2021).

Kursi bagi para pelayat yang diatur berjarak menjadi satu protokol kesehatan yang dijalankan.

Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Aryatmo mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan keluarga.

"Nanti jenazah perjalanan dari Jakarta dulu sampai sini perkiraan pukul 17.00 WIB," kata Ari di rumah duka.

Jenazah Habib Hasan, sambung Ari, akan disemayamkan di rumah duka, RT 02 RW 12, Kampung Joyosudiran, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

"Nanti keluarga lihat dulu sebentar, habis itu dibawa ke masjid," ujar Ari.

Rencananya, jenazah Habib Hasan dibawa ke Masjid Jami Assegaf, Kelurahan/ Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

"Sebelum akhirnya dimakamkan di Makam Muslim Klumprit Sukoharjo," tutur Ari.

Kesaksian Keluarga

Meninggalnya Habib Hasan Mulachela begitu mengagetkan dan menyisakan duka bagi keluarga.

Terlebih, mendiang merupakan salah satu sosok yang dihormati dalam keluarganya.

"Ini kehilangan yang luar biasa. Beliau memberikan tauladan," kata Adik Ipar Habib Hasan, Syaifullah (53), Jumat (12/3/2021).

"Beliau selalu berbuat baik ke orang lain. Kebaikan beliau yang tidak terlihat itu luar biasa baik. Beliau menjadi panutan," tambahnya.

Kontribusi Habib Hasan kepada keluarga, sambung Syaifullah, sangat luar biasa.

Petuah-petuah bijak dari mendiang atas sebuah permasalahan selalu didengarkan.

"Kita sangat kehilangan. Petuahnya luar biasa. Ini mengagetkan dan mengejutkan kami," ucap dia.

Bagi Syaifullah, Habib Hasan merupakan sosok yang bijaksana dan memiliki toleransi yang tinggi.

Bahkan petuah-petuahnya tak pernah membosankan, di antaranya yang terkenang "uang tak dibawa mati'.

"Saya melihatnya sebagai sosok yang bijaksana," kata dia.

"Tidak membedakan siapapun," tambahnya.

Mulai Didatangi Pelayat

Rumah duka Habib Hasan Mulachela mulai didatangi kerabat dan para pelayat, Jumat (12/3/2021).

Tepatnya di Jalan Kiai Mojo, Kampung Joyosudiran RT 2 RW 12, Kelurahan Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Dari pantauan TribunSolo.com pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, sejumlah persiapan di antaranya penataan kursi di rumah duka sudah dilakukan dengan pengaturan jarak.

Pemasangan bendera lelayu dilakukan pada tiang listrik depan rumah.

Adapun mereka yang datang menungu jenazah sosok dermawan nyentrrik itu, merupakan kerabat dan warga kampung Joyosudiran.

Para pelayat langsung memasuki rumah duka Habib Hasan Mulachela.

Ucapan duka cita disampaikan para pelayat ke perwakilan keluarga yang berada dalam rumah tersebut.

Mereka silih berganti memasuki rumah duka Habib Hasan.

Selain itu, sebuah karangan bunga ucapan duka cita sudah mulai berdatangan ke rumah duka Habib Hasan.

Karangan itu berasal dari organisasi sayap PPP, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Kota Solo.

Adik Ipar Habib Hasan, Syaifullah mengatakan sampai saat ini, jenazah masih berada di Jakarta.

"Rencana disalatkan di sana (Jakarta) sebelum di berangkatkan ke sini (Solo)," ungkapnya kepada TribunSolo.com di rumah duka.

"Akan disemayamkan di rumah duka terlebih dulu," kata dia.

Habib Hasan, sambung Syaifullah, sempat pergi ke Pasar Turi, Surabaya.

Mendiang diketahui melakukan aksi bagi-bagi di sana sebelum bertolak ke ibukota.

"Beliau sempat sakit, usianya juga sudah 60 tahun lebih, beliau meninggalkan 7 anak dan banyak cucu," tutur dia.

"Ini belum ada tiga minggu setelah kakak kandungnya meninggal dunia," tambahnya.

Pihak keluarga yang di Kota Solo masih menunggu kedatangan jenazah Habih Hasan.

Syaifullah mengatakan pihaknya belum tahu apakah nanti akan menempuh jalur darat atau udara.

Keluarga masih memastikan ketersediaan tiket pesawat terlebih dahulu.

"Nanti akan dimakamkan di makam muslim Klumprit Sukoharjo," katanya.

Meninggal Pagi Ini

Sebelumnya, Habib Hasan Mulachela dikabarkan meninggal dunia di Jakarta pada Jumat (12/3/2021) pagi.

Kabar tersebut dibeberkan oleh putri Habib Hasan, Kareema.

Awalnya Kareema mengirimkan kabar melalui grup WhatsApp wartawan.

"Teman-teman ayah sudah nggak ada. Habib Hasan meninggal dunia tadi sekitar pukul 06.56 WIB," katanya kepada TribunSolo.com.

"Kami minta doa terbaik untuk Ayah Kami," kata dia.

Soal penyebab meninggalnya Habib Hasan Mulachela belum diketahui.

Rencana Habib Hasan akan dibawa ke rumah duka siang ini dari Jakarta ke kediamannya di Kecamatam Pasar Kliwon, Kota Solo.

Untuk diketahui, selama ini banyak aksi kemanusiaan yang dilakukan Habib Hasan Mulachela pada masyarakat Solo dan luar daerah.

Dia sering berbagi sembako dan uang pada masyarakat yang membutuhkan.

Terakhir, Habib Hasan melakukan aksi bagi-bagi di Pasar Turi Surabaya.

Aksinya yang spontan membuatnya dikenal sosok dermawan.

Bahkan jadi sosok yang memiliki toleransi tingggi.

Kegiatan Bagi-bagi Uang dan Beras

Sebelumnya, kegiatan bagi beras gratis dan uang pengusaha Habib Hasan Mulachela diserbu masyarakat di Jalan Kapten Mulyadi 210, Pasar Kliwon, Kamis (29/10/2020).

Berkaitan dengan kejadian tersebut, Habib Hasan Mulachela mengatakan, bakal tetap meneruskan kegiatan bagi-baginya namun dengan metode lamanya.

"Saya mempertimbangkan situasi, saya akan bagi langsung door to door saja," jelas dia, Kamis (29/10/2020).

"Seperti metode lama yang saya lakukan dulu," papar dia.

Sebelumnya, saat kondisi masyarakat makin banyak yang meminta padannya, Habib berusaha menghindar dan berteriak jaga jarak.

"Awas jaga jarak," teriak Habib pada masyarakat yang mengikutinya.

Habib meminta masyarakat untuk tertib dan membubarkan diri.

Kemudian masyarakat mulai pergi ketika Habib Hasan masuk mobil dan kembali ke kediaman.

Sebelumnya, Habib kembali menggelar kegiatan bagi beras gratis dan uang di Jalan Kapten Mulyadi 210, Pasar Kliwon.

Habib Hasan datang bersama keluarganya menggelar bagi - bagi di pinggir jalan.

Dia membawa ratusan kantong beras dan uang.

Beras yang dibagikan seperti biasanya yakni sebanyak 5 kg per orang dan uang Rp 100 ribu/orang untuk 200 orang.

Habib Hasan mulai datang pukul 13.30 WIB di lokasi jalan tersebut.

Masyarakat yang tahu akan ada kegiatan pembagian beras gratis dan uang mulai datang mengantre.

"Jaga jarak, jaga jarak, pakai masker, gak jaga jarak gak dikasih," teriak Habib Hasan, Kamis (29/10/2020).

Warga kemudian mengantre, namun makin lama makin banyak masyarakat yang datang mengantre.

Ketika kloter pertama berjalan tertib sampai Kuota beras sebanyak 200 kantong berisi 5 kg beras habis.

Melihat kuota beras pertama sudah habis, masyarakat yang tersisa masih bertahan dan meminta diberi.

Habib Hasan kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap jaga jarak dan mengantre dengan tertib.

"Tadi saya ingatkan mereka tetap jaga jarak, tapi ada yang nekat dan mendekat," papar dia.

Menurut Habib, respon masyarakat yang mendekat seperti itu lantaran mereka benar-benar membutuhkan.

"Ini gambaran kalau masyarakat itu membutuhkan di tengah pandemi corona ini," jelas dia.

Dalam kegiatan bagi - bagi ini, Habib menjelaskan, dalam rangka Maulid Nabi Muhammad.

"Kita biasa berbagi memperingati Maulid Nabi mencontoh Sikap Nabi," papar dia.

Selain beras dan uang, ada juga bagi-bagi kopi dalam momen tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Habib Hasan Mulachela, Meski Sudah Pakai Ring di Jantungnya, Gigih Keliling Kota Bagikan Harta

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini