Baca tanpa iklan
"Otodidak, saya terus berlatih mendesain dan menjahit hingga saya lulus SMA," kata Krisna.
"SMK tatabusana sangat jauh dari tempat tinggal. Tapi, itu tidak menjadi halangan saya terus berlatih," tambahnya.
Baca juga: Kisah Rasminah Korban Pernikahan Dini, Berumah Tangga Usia 13 Tahun, Pernah jadi Istri Kakek-kakek
Setelah lulus, ia menggunakan waktu liburnya untuk mengambil kursus pelatihan menjahit selama 1 bulan.
Hingga akhirnya, Krisna memutuskan mengambil kuliah jurusan Fashion Desain di Institut Seni Indonesia, Denpasar.
Sekarang, ia masih menjalani perkuliahannya di semester 8.
Sampai saat ini, sudah banyak gaun yang Krisna buat.
"Mulai dari busana casual, cocktail, evening gown, wedding gown sudah pernah saya buat," ucap Krisna.
Penyandang Disabilitas
Pria asal Bali ini menyandang disabilitas tunadaksa sejak lahir.
Krisna sendiri tak tahu pasti kondisi yang dialami.
"Sudah sejak lahir kondisi saya termasuk tuna daksa. Untuk jelasnya, saya enggak tahu tau kondisi apa yang saya alami," ungkapnya.
Ia mengaku, ada beberapa kesulitan yang dihadapinya selama ini.
Baca juga: Kasus Begal Payudara di Kudus yang Viral di Medsos Berakhir Damai, Korban Memaafkan Pelaku
Dari melakukan aktifitas berat hingga memilih sepatu yang pas untuk kedua kakinya.
"Mungkin melakukan aktifitas yang terlalu berat, kesulitan memilih sepatu yang pas dengan kaki saya karena butuh penanganan dan sepatu khusus," jelas Krisna.